Ta`dib Puasa
• • Dibaca normal 1 menit Tetes![]() |
TETES, Ta'dib Puasa |
#Ramadlan, 11
https://www.caknun.com/2018/tadib-puasa/
==============================================
Puasa Bukan Kehebatan
• • Dibaca normal 1 menit TetesHampir setiap yang menjalankan puasa menyangka bahwa menahan diri dari konsumsi kuliner dari Subuh hingga Maghrib itu keberhasilan, prestasi, kehebatan atau semacam jasa. Padahal Shiyamu Ramadlan itu sama dengan hidung bernafas, menghisap dan menghembuskan udara. Sama dengan darah mengalir, jantung bergerak, atau urat-urat saraf bergetar. Hanya saja level, kelas dan kualitasnya lebih tinggi dibanding hukum alam biologi jasad manusia.
#Ramadlan, 12
https://www.caknun.com/2018/puasa-bukan-kehebatan/
===========================================
Strategi Puasa
• • Dibaca normal 1 menit Tetes![]() |
Tetes, Strtegi Puasa |
#Ramadlan,13
https://www.caknun.com/2018/strategi-puasa/
==========================================
Puasa Pringisan dan Cengengesan
• • Dibaca normal 1 menit Tetes![]() |
TETES, Puasa Pringisan dan Cengengesan |
#Ramadlan,14
https://www.caknun.com/2018/puasa-pringisan-dan-cengengesan/
============================================
Tak Ada Pilihan Kecuali Puasa
• • Dibaca normal 1 menit Tetes![]() |
TETES, Tidak Ada Pilihan Kecuali Puasa |
# Ramadlan,15
https://www.caknun.com/2018/tak-ada-pilihan-kecuali-puasa/
===========================================
Salah Satu Puasa Maiyah
• • Dibaca normal 1 menit Tetes![]() |
TETES, Salah Satu Puasa Maiyah |
#Ramadlan,16
https://www.caknun.com/2018/salah-satu-puasa-maiyah/
===========================================
Puasa Itu Pelajaran ataukah Ujian?
• • Dibaca normal 1 menit Tetes![]() |
TETES, Puasa itu Pelajaran atau Ujian |
#Ramadlan,17
https://www.caknun.com/2018/puasa-itu-pelajaran-ataukah-ujian/
============================================
Puasa, Ideologi, dan Strategi
• • Dibaca normal 1 menit Tetes![]() |
TETES, Puasa Ideologi dan Strategi |
#Ramadlan,18
https://www.caknun.com/2018/puasa-ideologi-dan-strategi/
============================================
Wahai Orang-orang yang Berilmu
• • Dibaca normal 1 menit Tetes![]() |
TETES, Wahai Orang-Orang Yang Berilmu |
#Ramadlan,19
https://www.caknun.com/2018/wahai-orang-orang-yang-berilmu/
==========================================
Untuk Mereka yang Mengupayakan Iman
• • Dibaca normal 1 menit Tetes![]() |
TETES, Untuk Mereka Yang Mengupayakan Iman |
Artinya, pada manusia yang diperintahkan untuk Shiyam itu, keberadaan imannya belum baku, belum permanen, belum final, belum selesai, melainkan masih sedang berproses. Semua yang berproses artinya adalah mengalami pasang surut, naik turun, timbul tenggelam, bahkan mengada dan meniada.
Salah satu kemungkinan ilmu dan makna dari perintah Shiyam kepada para “amanu”, puasa itu “dipaksakan oleh Allah” sebagai semacam “wajib militer”–pelatihan total untuk belajar menempuh kehidupan yang produknya adalah keselamatan. Peradaban yang tidak berpuasa pasti akan tidak selamat.
#Ramadlan,20
https://www.caknun.com/2018/untuk-mereka-yang-mengupayakan-iman/
============================================
Puasa Menawarkan Keselamatan
• • Dibaca normal 1 menit Tetes![]() |
TETES, Puasa Menawarkan Keselamatan |
#Ramadlan,21
https://www.caknun.com/2018/puasa-menawarkan-keselamatan/
============================================
Menyangga Kemerdekaan
• • Dibaca normal 1 menit Tetes![]() |
TETES, Menyangga Kemerdekaan |
Manusia hanya makhluk. Ia tiada. Bahkan tak pantas disebut tiada, sebab pada hakikatnya ia tidak punya modal apapun untuk berdialektika di antara ada atau tiada. Allah mencoba meniupkan kemerdekaan di ubun-ubun manusia, meskipun sebelum awalnya ia dipaksa berjanji “AlasTu biRobbikum?”. Dan manusia dipaksa menjawab: “Ya. Engkaulah Rabbiku”. Allah mencampakkan manusia ke semesta kemerdekaan: “Yang percaya kepada-Ku, percayalah. Yang membangkang, membangkanglah”. Dan sekian kurun zaman, manusia tidak lulus menyangga kemerdekaannya. Hasil terbesar peradaban dan kebudayaannya hanyalah menganiaya dirinya sendiri dan merusak dunia.
#Ramadlan,22
https://www.caknun.com/2018/menyangga-kemerdekaan/
====================================
Mencintai Makanan
• • Dibaca normal 1 menit Tetes![]() |
TETES, Mencintai Makanan |
#Ramadlan,23
https://www.caknun.com/2018/mencintai-makanan/
===================================
Indah dan Sucinya Semua Bulan
• • Dibaca normal 1 menit Tetes![]() |
TETES, Indahdan Sucinya Semua Bulan |
#Ramadlan,24
https://www.caknun.com/2018/indah-dan-sucinya-semua-bulan/
=======================================
Pada-Mu Hamba Tiada
• • Dibaca normal 1 menit Tetes![]() |
TETES, pada-mu-hamba-tiada |
#Fitri, 1
https://www.caknun.com/2018/pada-mu-hamba-tiada/
=====================================
Dunia Berlabel Akhirat
• • Dibaca normal 1 menit Teteshttps://www.caknun.com/2018/dunia-berlabel-akhirat/
=====================================
Jaga Jarak Ya Akbar
• • Dibaca normal 1 menit Tetes![]() |
TETES, jaga-jarak-ya-akbar |
menjaga jarak dari-Mu
Karena jika lenyap rentang itu
maka aku menyatu pada-Mu
Dan apabila aku dan Engkau satu
sirna dan tiada aku
tinggal Engkau
Wahai Akbar ulur-ulurlah waktu
agar aku berada di seberang-Mu
Engkau jaga selalu
jangan sampai kita menyatu
Wahai Akbar peliharalah waktu
di mana aku menikmati cinta
antara aku dengan Engkau
Sebab jika Engkau dan aku menjadi kita
kemudian kita menjelma Aku
ngeri kubayangkan tiada lagi diriku
Hingga tak lagi bisa kunikmati
cintaku kepada-Mu
#Fitri, 2
https://www.caknun.com/2018/jaga-jarak-ya-akbar/
===================================
Puasa Kematangan Sosial
• • Dibaca normal 1 menit Tetes![]() |
TETES, puasa-kematangan-sosial |
#Ramadlan,26
https://www.caknun.com/2018/puasa-kematangan-sosial/
====================================
Tak Pandai Berpuasa
• • Dibaca normal 1 menit Tetes![]() |
TETES, tak-pandai-berpuasa |
Hanya sejenak menunda makan minum
Tak sampai menyentuh lapisan
Nafsu yang lebih dalam
Tak sampai meluas ke akhlak zaman
Pengelolaan sosial atau kebijakan Negara
Betapa mungkin sejatinya fithri akan tiba
Puasa kami sebatas puasa hewan
Perjuangan hanya sampai ke badan
Sedikit jasad dan keduniawian
Tak sampai akal bekerja
Untuk mempuasai zaman
Menyiapkan keselamatan masa depan
Bahkan tak juga besok, lusa atau bulan depan
Maka apakah ada pilihan
Selain memohon rahmat penerimaan
Atas ribuan kali sahur dan berbuka
Yang tak berpengaruh apapun
Atas perbaikan kehidupan
Bahkan setiap kali menjalani puasa
Fokus tujuan kami adalah mempersiapkan makan
#Fitri, 3
https://www.caknun.com/2018/tak-pandai-berpuasa/
=======================================
Yang Lebih Tinggi dari Puasa
• • Dibaca normal 1 menit Teteshttps://www.caknun.com/2018/yang-lebih-tinggi-dari-puasa/
=====================================
Menghias Idul Fithri
• • Dibaca normal 1 menit Tetes
dengan lalu-lalang mudik
di seantero Negeri
Gaduh dan riuh silaturahmi
kampung halaman sanak famili
nyicil perjalanan ke diri
Terkadang terasa pergi
di saat lain terasa kembali
roji’un ilaihi, tapi juga inna lillahi
Wahai Tuhan terimalah ini, meskipun
sebatas kulit ari. Tidak mendalam
ya sekadar inilah cinta kami
https://www.caknun.com/2018/menghias-idul-fithri/
=================================
Puasa Kasatmata
• • Dibaca normal 1 menit TetesPelajaran utama dari ibadah puasa antara lain adalah pentingnya rahasia. Pentingnya substansi, esensi dan nuansa, yang pancaindra tidak bisa menemukannya. Tidak seorang pun bisa mengetahui persis apakah seseorang melakukan puasa atau tidak. Orang yang mengaku berpuasa harus diawasi setiap detik dari Subuh hingga maghrib. Dan andaikan pengawasan itu dilakukan oleh Bapak kepada anak-anaknya, pemimpin kepada yang dipimpinnya atau sebaliknya, bahkan Polisi dan Intel kepada rakyat–tetap saja tak bisa diketahui kandungan niat di dalam hati orang yang diawasi. Seseorang bisa benar-benar berniat puasa, bisa juga berniat menunjukkan fakta-fakta kasat mata bahwa ia berpuasa. Dan fakta batin yang sesungguhnya tidak bisa diidentifikasi atau diukur dengan parameter apapun saja. Kita semua hanya saling percaya bahwa kita berpuasa. Apalagi Allah sendiri mengklaim bahwa “ibadahmu yang lain untukmu, tapi puasamu untuk-Ku”. Sungguh puasa sangat terang benderang menjelaskan bahwa kenyataan hidup manusia yang sejati berada di wilayah yang pancaindra tak mampu menjangkaunya.
https://www.caknun.com/2018/puasa-kasatmata/
==================================
Pengantin Kebusukan
• • Dibaca normal 1 menit Tetes
Aku diterima menjadi pengantin Tuhan
Hanya dengan puasa Ramadlan
Di mana ibadah kupamer-pamerkan
Serta dengan Idul Fithri
Yang dihari-rayakan tanpa kedalaman
Yang diperjual-belikan dengan pemalsuan
Andaikan para Malaikat tidak disebar
Di malam-malam seribu bulan
Untuk menaburkan wewangian
Aku hanyalah onggokan kebusukan
Tetapi karena Ramadlan menebar keharuman
Pikiranku teguh dan hatiku penuh keyakinan
Bahwa tak ada yang lain padaku selain kebusukan
Busuk hawa badanku, busuk bau mulutku
Dengan itu ku-busuk-kan Negara dan Bangsaku
Kunafsui, kukejar, kutumpuk segala sesuatu
Yang akan pasti berakhir menjadi kebusukan
Zaman demi zaman adalah program pembusukan
Kupimpin sejarah dengan menjual kebusukan
Yang kucitrakan sebagai wewangian
https://www.caknun.com/2018/pengantin-kebusukan/
==================================
Peradaban Pancaindera
• • Dibaca normal 1 menit TetesYang disebut memilih pemimpin adalah massa yang menjadi korban dusta informasi, yang menentukan dan memilih pemimpin mereka berdasarkan disinformasi-disinformasi yang mereka sangka informasi. Mereka bilang pemilihan pemimpin itu bebas dan rahasia. Padahal tidak bebas memilih, melainkan rakyat hanya dikasih satu dua pilihan di antara jutaan kemungkinan pilihan. Juga disebut rahasia, tetapi dengan mudah diketahui seseorang memilih siapa, sehingga rakyat ketakutan kalau dituduh tidak memilih siapa atau memilih siapa. Peraturan pemilihan mengharamkan tindakan tidak memilih, dan rakyat tidak berani melanggarnya, sebab mereka tidak berada di dalam sistem dan atmosfir pemilihan yang bebas dan rahasia.
https://www.caknun.com/2018/peradaban-pancaindera/
================================
Tentang Cinta
• • Dibaca normal 1 menit Tetes
Bukankah urusan kehidupan ini adalah cinta
Bukankah asal muasal penciptaan ini adalah cinta
Bukankah seluruh ruang memuat getaran cinta
Bukankah sepanjang waktu yang bergetar hanyalah cinta
Bukankah sepanjang perjalanan ini urusannya adalah cinta
Berawal di hulu cinta
Berakhir pun kelak pada hilir cinta
Engkau sendiri titip pesan melalui kekasih-Mu, dan ia sampaikan:
“Kalau memang kalian cinta kepada Allah, berjalanlah mengikuti jejakku”
Sejak awal mula penciptaan
Ia sampaikan itu kepada sesama cahaya
Kemudian kepada para Malaikat, alam, sungai, pepohonan, gunung-gunung dan semua ciptaan-Mu
Disampaikan juga kepada warna, suara, sunyi dan setiap serpih rahasia
Sampai akhirnya tiba padaku
Dan tak kujumpai apapun lainnya
Kecuali panggilan mesra cinta-Mu
https://www.caknun.com/2018/tentang-cinta/
================================
Kita Belum Berpuasa
• • Dibaca normal 1 menit TetesIbadah yang kata Allah “untuk-Ku”, yakni puasa, sangat nyata ditandai oleh aksentuasi rahasianya, “privat” dan “confidential”-nya. Sebagaimana iman, kekhusyukan, cinta dan kedalaman pengabdian kepada-Nya adalah muatan-muatan yang berada di wilayah rahasia dan sangat rohaniah. Bahkan seringkali terasa dan terpikir mungkin lebih indah dan lebih berkemashlahatan apabila “Islam”-nya seseorang juga sebisa mungkin dirahasiakan oleh pelakunya. Sebab Islam adalah modal nilainya, sedangkan aktualisasinya adalah “akhlaqul karimah” dan “rahmatan lil’alamin” dalam pergaulan, kebudayaan, poilitik, tata pengelolaan masyarakat dan Negara, serta keseluruhan peradaban manusia. Akan tetapi yang kita alami selama ini justru Islam adalah identitas, kostum, merk, icon, simbol, tanda-tanda kasat mata. Kaum Muslim bertengkar dan saling membenci dengan kaum-kaum lain, serta saling bermusuhan di antara Kaum Muslimin sendiri, dengan bersenjatakan identitas-identitas itu. Islamnya Kaum Muslimin “sangat identitas”, bahkan verifikasi wajib sunnah mubah makruh haramnya, jalan kebenaran atau kesesatannya–semuanya berlandaskan identitas. Sungguh Ummat Islam “belum berpuasa”.
https://www.caknun.com/2018/kita-belum-berpuasa/
===============================
################################################################
Makhluk Manusia, 1
• • Dibaca normal 1 menit Tetes
Makhluk manusia ini bagaimana maunya
Berlaku tidak sebagaimana ia tercipta
Yang merah diputih-putihkan
Yang putih kemerah-merahan
Yang ikan bernafsu terbang
Yang burung berlomba renang
Yang bersyahadat tidak mencintai
Yang cinta tidak mengakui
Yang setia diam-diam cari keuntungan
Yang cari untung tidak setia
Beragama dengan memonopoli Tuhan
Memburu sorga untuk dikapling segolongan
Mandul syahadatnya karena patuh tanpa ketulusan
Mogol shalawatnya karena tidak dengan kerinduan
Idulfithri 1439-H
https://www.caknun.com/2018/makhluk-manusia-1/
==================================
Berlaku tidak sebagaimana ia tercipta
Yang merah diputih-putihkan
Yang putih kemerah-merahan
Yang ikan bernafsu terbang
Yang burung berlomba renang
Yang bersyahadat tidak mencintai
Yang cinta tidak mengakui
Yang setia diam-diam cari keuntungan
Yang cari untung tidak setia
Beragama dengan memonopoli Tuhan
Memburu sorga untuk dikapling segolongan
Mandul syahadatnya karena patuh tanpa ketulusan
Mogol shalawatnya karena tidak dengan kerinduan
Idulfithri 1439-H
https://www.caknun.com/2018/makhluk-manusia-1/
==================================
Makhluk Manusia, 2
• • Dibaca normal 1 menit TetesMakhluk manusia ini persisnya mau apa
Menjalani hidup tak karuan juntrungannya
Mata memandang meleset-meleset fokusnya
Kaki melangkah membelakangi cakrawala
Berlari kalap mengejar-ngejar ruang hampa
Tangannya sibuk menumpuk-numpuk fatamorgana
Dadanya penuh sampai sesak napasnya
Oleh segala sesuatu yang sebenarnya tak ada
Sebenarnya kalian makhluk manusia ini
Sedang berduyun-duyun pergi ke mana
Sampai setegang dan seseram itu
Meraih sesuatu yang akan meninggalkannya
Gemar benar ditipudaya oleh tipudaya
Berebut memonopoli dunia
Dan saling curi untuk mensertifikasinya
Seolah-olah akan pernah benar-benar memilikinya
Idulfithri 1439-H
https://www.caknun.com/2018/makhluk-manusia-2/
======================================
Meskipun Wajahnya Sama
(Makhluk Manusia, 3)
• • Dibaca normal 1 menit TetesMakhluk manusia luar biasa gagah perkasa
Merasa memperjuangkan kebenaran
Kemudian menggenggamnya erat-erat
Takut kehilangan, karena saking sepinya
Terlalu lama terkurung
Dalam ketidakberpunyaan akan kebenaran
Sebongkah kebenaran kecil belaka
Yang dipertahankan dan dipertengkarkan
Padahal kebenarannya yang kemarin
Bukan kebenaran itu lagi hari ini
Apalagi esok pagi
Meskipun wajahnya sama
Kata dan bunyinya pun sama
Kebenaran itu mempersyaratkan
Anggapan yang selain itu pasti kesalahan
Sehingga hasilnya adalah kebencian dan perpecahan
Di antara sesama yang bukan sekadar makhluk
Melainkan manusia
Yang mestinya menyangga kebenaran itu
Bersama-sama dan bekerja sama
Sebab di luar pantulan wajah di depan Maha Kaca Benggala
Hidup hanyalah bercermin
Di antara sesama
Idulfithri 1439-H
https://www.caknun.com/2018/meskipun-wajahnya-sama/
====================================
Tak Terbeli Kejayaan
(Makhluk Manusia, 4)
• • Dibaca normal 1 menit TetesMakhluk manusia ini bagaimana
Menentukan niat kehidupan saja
Tidak tepat pada ruang waktunya
Tidak berpijak pada pijakannya
Tidak ilmiah menentukan goal primernya
Mati-matian membela kesempitan
Bersimbah keringat darah mempertahankan kekerdilan
Sampai megap-megap tenggelam di lautan permusuhan
Bersaing, berebut, saling tendang dan buang
Memperbarui perang dan permusuhan
Dari siang ke malam, dari zaman ke zaman
Membayar dengan kehancuran
Tak terbeli kejayaan
Idulfithri 1439-H
https://www.caknun.com/2018/tak-terbeli-kejayaan/
====================================
Bakteri Apa Ini
(Makhluk Manusia, 5)
• • Dibaca normal 1 menit Tetes Bakteri jenis apa ini
Yang membuat manusia hilang rasa malunya
Mengemis-ngemis kekuasaan kesana kemari
Menjilat, sujud kepada yang membotohi
Wajahnya dipasang-pasang
Di tepi-tepi jalan seantero negeri
Semua orang yang lewat dibohongi
Rakyat, alam, Tuhan, langit dan bumi
Didustai, ditopengi, dikempongi
Sampai hilang akal dan hati
Memperhinakan dirinya sendiri
Dari mana asal usul penyakit ini
Manusia putus hubungan dengan martabatnya
Dari hulunya seperti mengandung kemuliaan
Tetapi tak punya kelengkapan
Untuk memelihara kemuliaan itu
Sampai ke hilirnya
Bakteri itu seakan menghormati manusia
Tapi mengenalnya hanya sampai jumlah dan angka
Terdapat sertaan unsur di dalam selnya
Yang membuat manusia hilang rasa malunya
Manusia putus hubungan dengan martabatnya
Manusia sibuk bcde hingga wxy
Tapi hilang keberangkatan a-nya
Dan tak mungkin tiba di z-nya
Apalagi untuk menikmati
Z adalah a itu sendiri
Idulfithri 1439-H
https://www.caknun.com/2018/bakteri-apa-ini/
==============================
Kenalan Dengan Muhammad
(Makhluk Manusia, 6)
• • Dibaca normal 1 menit TetesBeliau wanti-wanti jangan minta kekuasaan
Kalau Allah perintahkan atau amanatkan
Kepadamu untuk urus kekuasaan
Jangan punggungi anugerah dan tanggung jawab itu
Sebab Ia Maha Bertanggung jawab atas kehendak-Nya
Ia men-support, melindungi dan melimpahkan rezeki
Karena Ia sendiri yang menghendaki
Tapi kalau kekuasaan itu kau kejar karena maumu
Tak ada sentuhan tangan Allah di urusanmu itu
Jangankan lagi campur tangan dan membantu
Apalagi melindungi dan memfasilitasimu
Nanti kamu kerepotan sendiri selama berkuasa
Untuk dapat rezeki terpaksa mencuri
Tak peduli Iblis setan kau jadikan kaki tanganmu
Asalkan mendukung kekuasaanmu dan menjaga kursimu
Kemudian sepanjang berkuasa kamu jaring kepastian
Sambil rasa cemas merundungmu dari hari ke hari
Apapun yang tampak pasti kau beli dengan harga diri
Padahal tidak ada toko dan pasar kepastian
Sudahlah. Hidupmu terlalu bertele-tele
Kasihan anak-anak dan cucu-cucumu
Mulailah hari ini berkenalan dengan Muhammad
Idulfithri 1439-H
https://www.caknun.com/2018/kenalan-dengan-muhammad/
====================================
Muhammad Muhammad Muhammad
(Makhluk Manusia, 7)
• • Dibaca normal 1 menit TetesAndaikan Namamu adalah Gusti Pangeran Haryo
Atau John Fitzgerald Kennedy
Nama beliau adalah Muhammad Muhammad Muhammad
Nama depannya Muhammad
Nama tengahnya Muhammad
Nama akhirnya Muhammad
Bahkan tak ada nama akhirnya
Tak ada akhir pada namanya
Setiap sel tubuhnya bernama Muhammad
Aliran darahnya bernama Muhammad
Detak jantung dan getaran sarafnya
Bernama Muhammad
Setiap langkah kakinya Muhammad
Setiap huruf ucapannya Muhammad
Setiap gerak jari jemarinya Muhammad
Setiapnya Muhammad
Semuanya Muhammad
Seluruhnya Muhammad
Bagiannya Muhammad
Keutuhannya Muhammad
Kemarinnya Muhammad
Sekarang dan esoknya Muhammad
Dulunya kelaknya Muhammad
Ruangnya waktunya Muhammad
Mikronya Muhammad makronya Muhammad
Sudahlah tak perlu berpanjang-panjang
Mubadzir berputar-putar
Ketuklah pintunya, berkenalanlah dengannya
Idulfithri 1439-H
https://www.caknun.com/2018/muhammad-muhammad-muhammad/
========================================
Pemberani Kepada Allah
(Makhluk Manusia, 8)
Siapapun yang kalah dan menang
Hanyalah hasil dari permainan tuhan-tuhanan
Amat mudah bagimu untuk berkilah
Bahwa kemauan dan perjuanganmu itu bukan nafsu
Bahkan kepada keluarga dan semua tetangga
Kau yakinkan bahwa itu adalah amanah
Bahwa kau bukannya berambisi untuk berkuasa
Melainkan Allah menakdirkan dan mengamanatimu
Sejumlah orang mungkin mempercayaimu
Kalau perilakumu tegak lurus ke langit
Kalau jam terbang akhlak dan performamu
Kompatibel dengan alam
Tidak melukai waktu dan mencerai ruang
Tapi kalau engkau hanyalah produk standar
Hasil rata-rata dari peradaban medioker sekarang ini
Sudahlah. Jangan sembrono-sembrono amat
Memperlakukan hidup yang engkau awam
Dan belum pernah secara utuh mempelajarinya
Tak ada untungnya terlalu pemberani kepada Allah
Di kertas BAP-mu di tangan Raqib ‘Atid
Tak tertera kata rakyat, nasionalisme dan demokrasi
Idulfithri 1439-H
https://www.caknun.com/2018/pemberani-kepada-allah/
=========================================
Terasing dari Penantian Tuhan
(Makhluk Manusia, 9)
Kau temukankah rahasia itu membayang
Pada matahari ketika tenggelam
Dari cahaya semburat di sela-sela awan
Burung-burung kembali ke sarang
Makhluk manusia memasuki malam
Dengan semakin kehilangan
Cinta dan ketakjuban
Peradabannya kabur dalam kehampaan
Sejarahnya ditiup dihembus ditiup dihembus
Sampai diserap oleh lubang hitam
Terasing dari penantian Tuhan
Idulfithri 1439-H
https://www.caknun.com/2018/terasing-dari-penantian-tuhan/
======================================
Tujuh Abad Lamanya
(Makhluk Manusia, 10)
Terbanglah tinggi
Ambil jarak kekudusan
Agar kau tatap bumi
Dengan pandangan sejati
Bumi tak pernah beristirahat
Tapi penghuninya terlalu banyak tidur
Tak seperseribu detik pun bumi pernah tak beredar
Manusianya merasa bertempat tinggal
Kapan waktu berhenti
Pun tatkala mati
Seperseribu sekon yang kapan
Yang pernah kau tinggali
Sudah tujuh abad lamanya
Manusia melompati pagar semesta
Ia pikir ada luar atau dalam ruang dan waktu
Yang ia tidak dipergoki oleh amr-Nya
Idulfithri 1439-H
https://www.caknun.com/2018/tujuh-abad-lamanya/
===============================
Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) melakukan dekonstruksi pemahaman nilai, pola komunikasi, metoda perhubungan kultural, pendidikan cara berpikir, serta pengupayaan solusi masalah masyarakat.
Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) menelusuri alam(default)nya manusia dan kehidupan, mengijtihadi (mengkhalifahi)(mengkreatifi)(custom, carangan) budidaya sosial (dari ulat-kepompong-kupu hingga politik dan peradaban) agar memasuki masa depan yang segelombang dengan yang dirancang dan diwujudkan oleh Maha Pengqadla dan Pengqadar.
LANJUTKAN MEMBACA BERSAMBUNG KE BULAN JULY 2018
Posting & share by Yaddie Jossmart
Tidak ada komentar:
Posting Komentar