Kamis, 20 September 2018

Tetes Bulan September 2018

Tapi Aku Mencintaimu (17)

 •   •  Dibaca normal 1 menit


Lakum dinukum waliadin
Laka dinuka wa li dini
Semoga tiba pada yang kau yakin

Meskipun yang bikin kau sendiri
Meskipun yang kau sebut tuhan
Adalah hasil prasangkamu sendiri
Tetap kudoakan sampai ke tujuan
Sebab Tuhan toh sangat murah hati

Jangan bilang agamamu agamamu
Sehingga agamaku adalah agamaku
Akal terhina kalau tuhanmu tuhanmu
Dan Tuhanku adalah Tuhanku

#SGKN201901, 34

 https://www.caknun.com/2018/tapi-aku-mencintaimu-17/
=====================================

Tapi Aku Mencintaimu (18)

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Kalau bagimu itu agama
Teguhlah memeluknya
Kalau ini bagimu Negara
Makan sekenyangnya
Kalau kau yakin begini ini demokrasi

Silahkan ambil dan nikmati
Kau merdeka dariku untuk kenduri
Takkan aku mengambil barang sebiji
Kalau bagimu itu ilmu dan kecanggihan

Serakahilah daratan dan reguklah lautan
Kalau maksudmu ini kemajuan dan inovasi
Takkan kutuntut presidennya ganti

#SGKN201901, 35
 https://www.caknun.com/2018/tapi-aku-mencintaimu-18/

Tapi Aku Mencintaimu (19)

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Empat puluh tahun silam kubilang kepadamu
Bahwa engkau adalah bagian dari hidupku
Karena kalau aku adalah bagian dari hidupmu
Maka posisiku adalah meminta bagian darimu

Tidak. Aku tak minta, Aku mau kasih kamu
Aku mau aku yang mempersembahkan sesuatu
Kusingkirkan hak-hakku atas kekayaanmu
Kusembunyikan tagihan-tagihanku kepadamu

Tetapi kini wajahmu menjadi hantu di pandanganku
Kini aku takut berdekatan dan berbagi denganmu
Hari ini tak tahan hatiku menyaksikan hidupmu
Sampai rasanya tak mau kau jadi bagian dari hidupku

#SGKN201901, 36

https://www.caknun.com/2018/tapi-aku-mencintaimu-19/
=================================== 

Tapi Aku Mencintaimu (20)

 •   •  Dibaca normal 1 menit  
Temukanlah sepenggal waktu
Sesapuan bunyi atau suara
Satu titik fakta atau sekilas peristiwa
Yang bisa kau pakai untuk membuktikan
Bahwa aku pernah tidak mencintaimu

Periksalah pecah-pecah telapak kakiku
Ngilu jari-jemari dan kelelahan darahku
Ambillah satu huruf dari bunyi mulutku
Atau satu cc rahasia dari dalam kalbuku
Yang tak mencerminkan cintaku kepadamu

Tapi kau bukan lagi Indonesia
Bukan ini bangsa yang aku bangga
Kalau soal salah kelola dan pemimpin semu
Aku mengalah dan percaya kepada waktu
Tapi ampun-ampun soal hancurnya martabatmu

#SGKN201901, 37

https://www.caknun.com/2018/tapi-aku-mencintaimu-20/
======================================

Tapi Aku Mencintaimu (21)

 •   •  Dibaca normal 1 menit
 Bahkan engkau tak harus tahu, apalagi mengakui
Titipan yang melimpah dari langit tinggi
Aku membiarkanmu tidur lelap sekali
Kujaga nikmatmu dengan menghalangi kobaran api

Indonesia kau putra bungsu tak tahu diri
Namun demi tujuh langit senantiasa kucintai
Pembangunan sejarahmu dari hari ke hari
Adalah kanker yang merusak badanmu sendiri

Leluhur masa silam kau tak peduli
Hak anak cucu masa depan kau habiskan hari ini
Itu pun tak ada yang benar-benar kau nikmati
Karena akal sekarat, mental bobrok dan jiwamu mati

#SGKN201901, 38

https://www.caknun.com/2018/tapi-aku-mencintaimu-21/
==============================================

Tapi Aku Mencintaimu (22)

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Kutulis puisi tiap hari
Supaya ada bahan bagimu untuk menilai
Bahwa ini bukanlah puisi
Bahwa puisi tidaklah yang begini

Ini puisiku, bukan puisimu
Ini bagiku, bukan bagimu
Ini untukku sendiri
Muatannya tersembunyi

Apalagi maksudnya
Apalagi agenda dan visi-misinya
Jadi pasti puisi-puisi ini bukan untukmu
Meskipun maaf nanti akan sampai kepadamu


#SKGN201901, 39





Tapi Aku Mencintaimu (23)

Semoga minimal setahun ke depan
Anak-anakku yang durhaka jangan datang
Hidup bukanlah 1-2 atau 5-10 tahun ke depan
Waktuku sempit untuk keserakahan dan kekonyolan

Mari sini cucu-cucu faltandhur ma qaddamat lighad
Bapak Ibumu semakin mendekat ke liang lahat
Kusiapkan masker untuk melindungi akal dan hati
Lompatilah setahun paling laknat dan njijiki

Mereka takkan bisa melihat eksistensi kalian
Sebab kalian lolos dari pendidikan peternakan
Tak bisa mereka ambil kalian jadi kuda tunggangan
Nanti di senja sekarat mereka akan baru mengalami kelahiran

#SGKN201901, 40

https://www.caknun.com/2018/tapi-aku-mencintaimu-23/ 
=====================================

Tapi Aku Mencintaimu (24)

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Sangat jelas wajahmu di pandangan mataku
Tapi tak tampak oleh mripatmu wajahku
Sangat terang telingaku mendengar suaramu
Tapi tak satu huruf pun telingamu mendengarku

Aku sangat nyambung kepadamu
Tetapi engkau terputus padaku
Kau tetap terdekap erat di pelukanku
Tapi tak ada aku dalam dekapanmu

Aku sudah tak ada di ruang waktumu
Sebab aku mengalir dan di sana kau membeku
Yang kau semayami itu bukan ruang, saudaraku
Dan tempatmu melangkah itu bukan waktu

Tetapi aku selalu sangat mencintaimu
Kubawa kau di gelembung kasih sayangku
Tak ada tempat parkir bagi waktu
Melewati beribu cakrawala kugendong kau hingga Tuhanku

#SGKN201901, 41

https://www.caknun.com/2018/tapi-aku-mencintaimu-24/
===================================== 

Tapi Aku Mencintaimu (25)

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Kumohon keluarlah dari tempurung itu
Kau tahu aku sangat mencintaimu
Cobalah sesekali berdaulat dan bebaskan diri
Tak tega melihatmu menempuh hidup dan mati
Membeku dalam prasangka semu

Bagaimana itu semua gerangan asal-usulnya
Kau berpikir kehidupan adalah bagian dari Indonesia
Kau kira pertanyaan Indonesia jawabannya Indonesia
Indonesia sangkan-nya Indonesia pula paran-nya
Sampai Indonesia adalah Tuhan itu sendiri yang maha esa



Alam semesta teramat luas, ruang tak berbatas
Jin dan Iblis, Nabi dan Malaikat, animasi dan imajinasi
Kau temukan sebagai subordinat dari Indonesia
Hingga kau marah kepadaku dan mereka semua
Karena tidak berlaku sesuai dengan keharusan Indonesia

#SGKN201901, 42

 https://www.caknun.com/2018/tapi-aku-mencintaimu-25/
==========================================

Tapi Aku Mencintaimu (26)

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Ya ampun engkau cintaku
Mudah amat engkau ditipu
Ya salam engkau kekasihku
Gampang sekali kau dicumbu

Seperti gethuk mentalmu gamoh
Akalmu methel seperti kain amoh
Pengetahuanmu seperti tumpukan jerami
Waspada ilmumu tak berkembang sejak bayi

Kalau kukasih tahu semua itu
Kau terlanjur mencintai penyanderamu
Kalau kutunjukkan potret wajahmu
Kau terlanjur bergantung pada penindasmu

 #SKGN201901, 43


https://www.caknun.com/2018/tapi-aku-mencintaimu-26/

========================================

Tapi Aku Mencintaimu (27)

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Wahai kekasih apa yang terjadi padamu
Setiap kau omong maksudmu bukan itu
Kata yang kau ucapkan, kalimat yang kau paparkan
Selalu bukan yang kau maksudkan

Wahai engkau yang kucintai selalu
Kenapa selalu ada yang kau sembunyikan
Kalau kau pergi umroh atau bersembahyang
Ternyata bukan beribadah yang kau maksudkan

Ketika aku membagi-bagikan makanan
Kau bertanya apa tujuannya membagikan makanan
Ketika aku menolong orang kecelakaan
Kau bertanya apa maksudnya kok menolong orang
#SGKN201901, 44
https://www.caknun.com/2018/tapi-aku-mencintaimu-27/
======================================= 

Tapi Aku Mencintaimu (28)

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Kenapa judulnya tetapi aku mencintaimu
Kok tidak spesifik berdasarkan muatannya
Kenapa sekian puisi judulnya hanya itu
Padahal banyak kemungkinan sentuhannya

Berpuluh-puluh tahun sudah aku berkelana
Keluar masuk ruang, waktu dan cakrawala
Ternyata yang nyata faidza faraghta fanshab
Kemudian berhemat wa ila Robbika farghab

Kenapa firman di Quran dibawa-bawa
Tak pula dituturkan terjemahannya
Orang tak mau tahu ini urusan antara siapa
Mereka pikir aku mengabdi kepada yang bukan Ia

#SKGN201901, 45

https://www.caknun.com/2018/tapi-aku-mencintaimu-28/ 
=========================================

Tapi Aku Mencintaimu (29)

 •   •  Dibaca normal 1 menit  

Kenapa aku hanya menulis-nulis puisi
Yang muatannya malah dibikin tersembunyi
Kenapa tak terjun ke pusat Negeri
Pasang bom dan sebar amunisi

Cukup setengah tahun bagiku
Untuk mengobrak-abrik markas mafia itu
Cukup kugerakkan satu dua jari-jemari
Untuk menjungkalkan itu kursi-kursi

Tapi aku berpuasa dan menahan diri
Takkan kujatuhkan dan kuangkat lainnya lagi
Sebab sejak 1998 telah pasti dan teguh di hati
Bahwa kalian tak ngerti perubahan yang sejati

#SGKN201901, 46
https://www.caknun.com/2018/tapi-aku-mencintaimu-29/

============================================
 

Tapi Aku Mencintaimu (30)

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Tak mungkin kau temukan alamatku
Mustahil kau ngerti koordinat pijakanku
Takkan kau tahu ke mana arah langkahku
Sebab yang kau pandang bukanlah aku

Kau tertekan oleh Indonesia
Hingga tertutup matamu dari keluasannya
Kau tersiksa oleh keadaannya
Sampai tak tampak olehmu khaththul istiwa

Tak apa engkau mengira aku ada di dunia
Asal kau pahami bahwa hatiku tidak padanya
Aku mampir sejenak untuk menaburkan cinta
Tapi tanah bumimu sudah terkena narkoba
#SGKN201901, 47
==================
https://www.caknun.com/2018/tapi-aku-mencintaimu-30/ 

=================================

Cuaca Manusia Penguasa

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Adanya serigala memakan domba dalam sebuah rantai makanan itu dikarenakan di situ terjadi keseimbangan, dan untuk terciptanya keseimbangan pasti dibutuhkan cuaca yang tepat. Sebab, cuaca menentukan benih mana yang tumbuhnya besar. 
Cuaca panas menumbuhkan kurma dan kaktus. Jika airnya payau, yang tumbuh adalah bakau. Cuaca tidak dilihat sebagai faktor dalam rantai makanan, tapi sangat mempengaruhi. Hujan banyak atau sedikit sangat mempengaruhi seberapa banyak rumput yang tumbuh. Banyaknya rumput mempengaruhi jumlah domba, dan juga menentukan banyaknya serigala.
Misalnya yang dianggap tumbuh besar itu sebagai penguasa. Ambil contoh jika untuk menjadi kepala desa seseorang sampai perlu melakukan serangan fajar dan membutuhkan teman preman yang banyak, maka siapa yang canggih dalam melakukan itu akan jadi penguasa. Karena cuacanya membentuk orang berbuat seperti itu, maka benih yang akan tumbuh ya seperti itu. Mau dengan sistem apapun.


Belajar Kepada Semut

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Mari coba belajar kepada semut. Mereka punya pembagian pekerjaan yang rapi. Siapa yang menjadi tentara, siapa yang bertugas sebagai petani dan seterusnya dilaksanakan tanpa ada menteri tenaga kerja seperti manusia yang mengatur. Kerapian ini terwujud agar terjadi keseimbangan cuaca komunal.

Keseimbangan ini ditopang oleh dua syariat sederhana yang semut tidak memahaminya. Mereka hanya menjalaninya secara istiqomah, yaitu silaturahmi dan berani menjadi.

https://www.caknun.com/2018/belajar-kepada-semut/
===============================================

Kecerdasan Kolektif

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Apa yang dilakukan Nabi Muhammad dengan Islam adalah mencoba membuat kecerdasan kolektif (swarm intelligent). Seperti semut dengan kecerdasan komunalnya.

Kecerdasan kolektif tidak dibentuk oleh satu atau dua orang pandai, tapi dibuat oleh interaksi antar manusianya. Contohnya adalah Piagam Madinah.

https://www.caknun.com/2018/kecerdasan-kolektif/
===============================================

Jenis Kecerdasan Kolektif

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Kecerdasan kolektif terbentuk dengan kita bersama-sama istiqomah terhadap sesuatu. Jika sebuah komunitas konsisten berkumpul, kecerdasan kolektif pasti terjadi. Hanya saja jenisnya yang berbeda-beda. Bisa penakluk, pendobrak, pembaharu, atau yang lain. Misal bangsa Romawi yang untuk menjadi orang terkenal dan terhormat adalah dengan menjadi jagoan perang. Sehingga budayanya menjadi ekspansi dan perang. Dan kecerdasan kolektifnya berjenis penakluk.

Muncul Dari Kepandaian Tuhan

 •   •  Dibaca normal 1 menit

 Yang dilakukan para Wali dan Nabi adalah ingin menumbuhkan kecerdasan kolektif, ingin menumbuhkan sebuah tatanan yang muncul dari kepandaian tuhan, bukan dikarang oleh manusia. Manusia sangat boleh mencoba tapi jadilah generasi pembaharu, bukan hanya generasi pendobrak dan penerus saja.

https://www.caknun.com/2018/muncul-dari-kepandaian-tuhan/



Permainan Pendek dan Permainan Panjang

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Dalam hidup selalu ada dua permainan. Finite Game (permainan pendek) dan Infinite Game (permainan panjang). Melamar orang yang ditaksir kemudian ditolak, itu permainan pendek, karena berhasil atau gagalnya terjadi di situ. Tapi kalau membina rumah tangga, itu permainan panjang. Tidak ada menang kalah di sana. Kita menang, keluarga remuk. Kita kalah, keluarga hancur. Maka tidak ada garis finish dalam berkeluarga.

Permisalan lain dalam peperangan. Ketika musuh terluka kemudian ditolong oleh pihak lawan, dalam logika perang pendek itu tidak masuk akal. Namun dalam perang panjang ia masuk akal. Karena buat apa menang bila menghilangkan kemanusiaan. Maka meskipun musuhnya terluka tetap ditolong, karena yang dijaga adalah kemanusiaannya dalam perang panjang.

Maiyah Rumah Kaca

 •   •  Dibaca normal 1 menit







Cuaca Maiyah Gembira

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Dalam jangka permainan panjang, yang dicari orang di seluruh dunia, dari manapun sejak adam, adalah hidup bahagia. Semua orang mencari bahagia dengan versinya sendiri-sendiri.

Cuaca sederhana yang diupayakan Maiyah adalah dengan menjadi orang gembira dan membuat orang gembira dengan keberadaan kita. Karena pada cuaca yang gembira, orang akan tumbuh sesuai dengan potensi terbaiknya.

https://www.caknun.com/2018/cuaca-maiyah-gembira/


Kebahagiaan Sejati

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Panduan manusia di bumi salah satunya adalah bahagia. Sesuatu yang membahagiakan membuat seseorang akan mengulangi sesuatu itu. Jika kebahagiaan berasal dari luar, teruskan mengikuti kebahagiaan itu sampai ketemu apa itu bahagia. Tetapi kalau mau bicara kebahagiaan sejati, dia berasal dari dalam. 

Kebahagiaan bukan tujuan. Bukan kita melihat adanya sesuatu kita terus bahagia, tetapi bahagia membuat kita melihat sesuatu itu.



Diizinkan

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Naluri dasar manusia adalah expansion (bertambah gede). Ketika melakukan sesuatu lalu bosan, itu karena adanya naluri expansion. Yang membuat tidak excited (bersemangat) karena kita lupa pada kehormatan, yaitu bahwa segala sesuatu terjadi karena diizinkan. Diizinkan oleh yang maha. 

Kamu berpikir karena kamu masih diizinkan berpikir. Kamu memilih karena diizinkan memilih. Ketika semua itu hilang, pusingmu hilang tetapi kehormatanmu juga hilang. Sesuatu yang baru itu urusan momentum. Momentum diizinkan-Nya sesuatu yang baru untuk terjadi.

Cakrawala Ketidakterbatasan

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Setia pada ketidaktahuan. Menyerah pada apa yang dicari. Keberadaan ada karena ada batas. Kalau kamu mendefinisikan dirimu pada apa yang kamu ketahui, kamu hanya akan berkutat pada batasanmu. Kalau kamu mendefinisikan dirimu pada ketidaktahuanmu, maka kamu akan memperoleh cakrawala ketidakterbatasan.






Interpretasi Ilusi Dunia

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Garis, Bidang, Ruang

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Kita punya analogi dasar. Ada kubus. Kubus itu menempati ruang walau dia juga ruang. Dalam kubus ada kubus yang terdiri dari bidang. Bidang terdiri dari garis.

Diri manusia ada tiga aspek utama. Fisik, akal, dan spiritual. Fisik itu seperti garis. Hanya satu garis itu yang kita alami sebagai fisik dalam wadag. Kalau akal itu seperti bidang. Jika kita belajar dan ngobrol itu kita sedang membuat bidang. Spiritual itu kubus (ruang).

Berapa banyak bidang yang kita perlukan untuk mengisi kubus itu? Sebesar apapun bidang tidak mungkin bisa mengalami kubus. Oleh karena itu untuk sampai Tuhan tidak bisa menggunakan akal. Karena akal itu bidang. Tetapi kita perlu mengolah itu. Karena akal perlu memahami limitasi bahwa dirinya adalah bidang.

Lapar dan Gatal

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Garis (pengalaman wadag) itu sebab-akibatnya sederhana. Kalau lapar, makan. Kalau gatal, digaruk.

Pada Bidang (pengembaraan akal), sebab-akibatnya berbeda. “Lapar“-nya adalah ketidaktahuan, diobati dengan belajar dan bertanya. “Gatal“-nya adalah ketidaksetujuan orang lain, maka kadang merasa perlu berargumen keras untuk menggaruknya.

Pada Ruang (kedewasaan spiritual), sebab-akibatnya berbeda lagi.

Semua pengalaman garis bisa ditampung jika diri adalah bidang. Semakin banyak pengembaraan bidang bisa ditonton jika diri adalah ruang.

Perlu berapa garis untuk memenuhi bidang?
Perlu berapa bidang untuk memenuhi ruang?
Jika ingin menjadi ruang…
Mungkin itu pantas untuk sebentar kita renungkan.

https://www.caknun.com/2018/lapar-dan-gatal/ 
=========================



emha-ainun-najib-caknun-mbahnun

  • Muhammad Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) melakukan dekonstruksi pemahaman nilai, pola komunikasi, metoda perhubungan kultural, pendidikan cara berpikir, serta pengupayaan solusi masalah masyarakat.



  • Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) menelusuri alam(default)nya manusia dan kehidupan, mengijtihadi (mengkhalifahi)(mengkreatifi)(custom, carangan) budidaya sosial (dari ulat-kepompong-kupu hingga politik dan peradaban) agar memasuki masa depan yang segelombang dengan yang dirancang dan diwujudkan oleh Maha Pengqadla dan Pengqadar.

Posting by Suyadi Jossmart