Kuliner (2)
• • Dibaca normal 1 menit Tetes
Kondisi dan situasi menjadi faktor penentu dalam pembentukan baru
citra kuliner di Indonesia. Selain diwarnai oleh para ahli pertanian,
ahli gizi, dan tokoh nasional dalam memikirkan strategi dalam mengatasi
masalah pangan, ketika itu mulai muncul hasrat menampilkan identitas
kebangsaan melalui kuliner.
Seorang tokoh pergerakan perempuan dari Sumatra Barat, Rangkajo Chailan Sjamsu Datuk Toemenggoeng (singkatnya Chailan Sjamsu)—memiliki peran dalam merumuskan konsep “makanan Indonesia”. Dalam karyanya Boekoe Masak-Masakan yang terbit perdana pada 1940 dan diterbitkan ulang tahun 1948, tersirat mengenai rasa nasionalisme yang lebih ditekankan daripada “rasa kolonial” Indische keuken.
Kiai ToHar
https://www.caknun.com/2018/kuliner-2/
==================================
Seorang tokoh pergerakan perempuan dari Sumatra Barat, Rangkajo Chailan Sjamsu Datuk Toemenggoeng (singkatnya Chailan Sjamsu)—memiliki peran dalam merumuskan konsep “makanan Indonesia”. Dalam karyanya Boekoe Masak-Masakan yang terbit perdana pada 1940 dan diterbitkan ulang tahun 1948, tersirat mengenai rasa nasionalisme yang lebih ditekankan daripada “rasa kolonial” Indische keuken.
Kiai ToHar
https://www.caknun.com/2018/kuliner-2/
==================================
Kuliner (3)
• • Dibaca normal 1 menit Tetes
Peran buku resep sebagai perekat ikatan imajinatif berfungsi
mengobarkan emosional dan kesadaran untuk menjadi Indonesia—tentunya
sangat bersinggungan dengan sebuah mode kapitalisme yang menjadi
primadona pada saat itu, yakni kapitalisme percetakan.
Kapitalisme percetakan membuat sebuah “ritual” baru. Produk cetak
(buku dan koran) menjadi sebuah wahana fiktif bagi pembaca untuk
berimajinasi seakan dunia itu bisa mengakar secara kasat mata pada
realitas keseharian.
Kiai ToHar
https://www.caknun.com/2018/kuliner-3/
=======================================================
=======================================================
Kiai ToHar
https://www.caknun.com/2018/kuliner-3/
=======================================================
=======================================================
Benar-Benar Dekat dan Mencintai Allah
• • Dibaca normal 1 menit TetesOrang yang benar-benar dekat dengan Allah pasti terdorong untuk dekat dengan makhluk-makhluk Allah.
Orang yang mencintai Allah pasti mencintai sesama manusia yang merupakan ciptaan Allah.
Ahmad Fuad Effendi
https://www.caknun.com/2018/benar-benar-dekat-dan-mencintai-allah/
=================================
Islam Tidak Menghapus Semua Budaya
• • Dibaca normal 1 menit Tetes
Islam datang ke suatu daerah–termasuk ke jazirah Arabia tempat
kelahirannya–tidak untuk menghapuskan semua produk budaya, termasuk
tradisi yang sudah hidup di tengah masyarakat.
Ada tradisi Arab (masa jahiliyah) yang dilarang. Ada yang dibiarkan. Ada yang dikembangkan. Bahkan ada yang diislamkan dan dijadikan bagian dari ajaran Islam.
Ahmad Fuad Effendi
Ada tradisi Arab (masa jahiliyah) yang dilarang. Ada yang dibiarkan. Ada yang dikembangkan. Bahkan ada yang diislamkan dan dijadikan bagian dari ajaran Islam.
Ahmad Fuad Effendi
https://www.caknun.com/2018/islam-tidak-menghapus-semua-budaya/
====================================
Al-Qur`an untuk Orang Awam
• • Dibaca normal 1 menit Tetes
Al-Qur`an adalah sumber ilmu dan hikmah yang tak pernah habis
digali. Beribu tafsir ditulis, kajian digiatkan, seminar digelar; namun
beribu misteri masih tetap tersembunyi. Al-Qur`an adalah samudera yang
menyimpan berjuta mutiara. Semakin dalam diselami, semakin indah dan
beragam mutiara ditemukan. Bukan berarti bahwa Al-Qur`an adalah kitab
elitis yang hanya diperuntukkan bagi atau hanya bisa disentuh oleh
kalangan tertentu yang memiliki ketinggian ilmu dan kedalaman
spiritualitas.
Setiap orang berkemauan, seawam apapun dia, atas izin Allah Swt, dapat mengambil hikmah dan merengkuh manfaat dari Al-Qur`an.
Ahmad Fuad Effendi
https://www.caknun.com/2018/al-quran-untuk-orang-awam/
===================================
Ahmad Fuad Effendi
https://www.caknun.com/2018/hikmah-al-quran-diturunkan-berangsur-angsur-2/
==================================
Ahmad Fuad Effendi
https://www.caknun.com/2018/hikmah-al-quran-diturunkan-berangsur-angsur-3/
===============================
https://www.caknun.com/2018/hikmah-al-quran-diturunkan-berangsur-angsur-4/
==========================
Setiap orang berkemauan, seawam apapun dia, atas izin Allah Swt, dapat mengambil hikmah dan merengkuh manfaat dari Al-Qur`an.
Ahmad Fuad Effendi
https://www.caknun.com/2018/al-quran-untuk-orang-awam/
===================================
Al-Qur`an Selalu Tampil Baru dan Aktual
• • Dibaca normal 1 menit Tetes
Al-Qur`an–kata Raja Penyair Arab (Amîr asy-Syu’arâ`)
Ahmad Syauqi–dalam keantikan dan keklasikannya yang anggun selalu tampil
baru dan aktual. Setiap kali kita baca Al-Qur`an, setiap kali pula kita
peroleh pengalaman spiritual baru sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
jiwa kita. Setiap kali kita mengkajinya, setiap kali pula kita temukan
makna baru sesuai dengan perkembangan pemikiran dan wawasan keilmuan
kita.
Al-Qur`an memang memberikan manfaat kepada setiap orang yang beriman sebatas kesiapan dirinya–hati dan pikirannya, spiritual dan intelektualnya.
Ahmad Fuad Effendi
https://www.caknun.com/2018/al-quran-selalu-tampil-baru-dan-aktual/
================================
Al-Qur`an memang memberikan manfaat kepada setiap orang yang beriman sebatas kesiapan dirinya–hati dan pikirannya, spiritual dan intelektualnya.
Ahmad Fuad Effendi
https://www.caknun.com/2018/al-quran-selalu-tampil-baru-dan-aktual/
================================
Az-Zukhruf ayat 32
• • Dibaca normal 1 menit Tetes
Ketika sedang mengalami kebuntuan hidup atau kegagalan usaha,
padahal ikhtiar sudah diusahakan. Ketika hati gundah atau kecewa berat
karena kesempatan emas terlepas dari tangan. Ketika jalan rezeki kita
ditutup oleh orang-orang yang dengki. Kemudian atas kehendak Allah Swt
kita baca atau kita dengar ayat 32 dari surat Az-Zukhruf. Maka
seolah-olah ayat ini baru saja “diwahyukan” kepada kita. Hatipun menjadi
tenang karena diliputi keridlaan atas bagian yang diberikan Allah Swt
dan optimisme yang memperkuat asa untuk terus bekerja.
Ahmad Fuad Effendi
Ahmad Fuad Effendi
https://www.caknun.com/2018/az-zukhruf-ayat-32/
================================
Ketika membaca ayat-ayat Al-Qur`an tentang sifat-sifat dasar manusia: ‘ajal/tergesa-gesa (Al-Anbiya`: 37), halu’an/keluh kesah (Al-Ma’arij: 19), khashîm/pembangkang
(An-Nahl: 4), dll; tentang klasifikasi manusia (mu`min, kafir, dan
munafiq) dan perilaku khas mereka (Al-Baqarah: 1-20); tentang Fir’aun
dan kezaliman para tiran (yang tersebar dalam 74 ayat dalam 27 surat);
atau tentang Ahli Kitab dan tingkah laku mereka (Ali ‘Imran: 64-75),
kemudian kita merefleksikannya kepada fenomena pergumulan antar
kelompok, nasional maupun global di era sekarang; maka kita tidak merasa
bahwa ayat-ayat itu diturunkan empat belas abad yang lalu dan tidak
hanya dalam konteks masyarakat Arab yang terbatas.
Ayat-ayat tadi mempunyai relevansi yang tinggi dengan konteks masyarakat masa kini. Di sinilah letak universalitas dan keabadian Al-Qur`an.
Ahmad Fuad Effendi
https://www.caknun.com/2018/universalitas-dan-keabadian-al-quran/
===============================
Ayat-ayat tadi mempunyai relevansi yang tinggi dengan konteks masyarakat masa kini. Di sinilah letak universalitas dan keabadian Al-Qur`an.
Ahmad Fuad Effendi
https://www.caknun.com/2018/universalitas-dan-keabadian-al-quran/
===============================
Ayat Allah di Alam Semesta dan Diri Manusia
• • Dibaca normal 1 menit Tetes
Sering terdengar pernyataan di lingkungan umat Islam bahwa
Al-Qur`an adalah sumber segala ilmu. Pernyataan ini memang benar. Akan
tetapi anggapan bahwa untuk menguasai ilmu pengetahuan cukuplah dengan
membaca Al-Qur`an saja adalah anggapan yang keliru.
Al-Qur`an memang memberikan petunjuk tentang tujuan hidup manusia, hubungannya dengan Tuhan Al-Khaliq, dengan sesama manusia, dan dengan alam lingkungan. Al-Qur`an juga menyebutkan tentang kejadian alam semesta dan berbagai proses alamiah lainnya. Tapi Al-Qur`an bukan kitab pelajaran fisika dan biologi, bahkan bukan pula buku pelajaran shalat atau fiqih.
Al-Qur`an dalam banyak hal hanyalah memberikan petunjuk bersifat umum atau garis besar, sedangkan rinciannya harus dicari dalam As-Sunnah sepanjang itu mengenai ibadah, atau diteliti di alam semesta dan dalam diri manusia sepanjang menyangkut ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, untuk dapat memahami berbagai perspektif dari ayat-ayat-Nya dalam Al-Qur`an, harus pula dipahami ayat-ayat Allah Swt di alam semesta dan dalam diri manusia sendiri.
Ahmad Fuad Effendi
https://www.caknun.com/2018/ayat-allah-di-alam-semesta-dan-diri-manusia/
===============================
Al-Qur`an memang memberikan petunjuk tentang tujuan hidup manusia, hubungannya dengan Tuhan Al-Khaliq, dengan sesama manusia, dan dengan alam lingkungan. Al-Qur`an juga menyebutkan tentang kejadian alam semesta dan berbagai proses alamiah lainnya. Tapi Al-Qur`an bukan kitab pelajaran fisika dan biologi, bahkan bukan pula buku pelajaran shalat atau fiqih.
Al-Qur`an dalam banyak hal hanyalah memberikan petunjuk bersifat umum atau garis besar, sedangkan rinciannya harus dicari dalam As-Sunnah sepanjang itu mengenai ibadah, atau diteliti di alam semesta dan dalam diri manusia sepanjang menyangkut ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, untuk dapat memahami berbagai perspektif dari ayat-ayat-Nya dalam Al-Qur`an, harus pula dipahami ayat-ayat Allah Swt di alam semesta dan dalam diri manusia sendiri.
Ahmad Fuad Effendi
https://www.caknun.com/2018/ayat-allah-di-alam-semesta-dan-diri-manusia/
===============================
Ayat Manakah yang Mengubah Hidup Kita?
• • Dibaca normal 1 menit Tetes
Sejarah interaksi manusia dengan Al-Qur`an sejak pertama kali
diturunkan hingga kini, menorehkan berbagai catatan peristiwa
menakjubkan. Banyak yang mengucapkan dua kalimat syahadat setelah
berinteraksi dengannya. Dari generasi awal kita mendengar kisah Umar ibn
Khattab. Hingga di zaman modern ini para ilmuwan semisal Maurice
Bucaille doktor ahli bedah Perancis yang tersentuh dengan surat Yunus:
92 saat meneliti mumi Fir’aun. Ada juga Leopold Lewis yang konon
terkesima dengan surat Al-Ma’un yang kemudian menulis kitab terjemah dan
tafsir. Kemudian Prof. Jackues Yves Costeau, seorang oceanografer
yang menjadi muslim lewat perantaraan surat Ar-Rahman: 19-20 dan
Al-Furqan: 53. Dan tak ketinggalan Prof. Dr. Jeffrey Lang, ahli
matematika yang bergetar hatinya saat membaca Al-Baqarah: 2 serta
terpana dengan Al-Baqarah: 30-39.
Lalu bagaimana dengan kita yang telah membaca Al-Qur`an sejak kanak-kanak dan mengkhatamkannya berkali-kali, ayat manakah yang telah menggetarkan hati kita dan mengubah hidup kita? Dan kita ummat Islam Indonesia yang tak henti-hentinya mengupacarakan Al-Qur`an dalam berbagai seremoni, dan mengumandangkannya ke angkasa melalui kaset dan sound system masjid atau mushalla di seantero tanah air, sudahkah intisari Al-Qur`an itu berkumandang dalam realita kehidupan kita?
Ahmad Fuad Effendi
https://www.caknun.com/2018/ayat-manakah-yang-mengubah-hidup-kita/
==============================
https://www.caknun.com/2018/hikmah-al-quran-diturunkan-berangsur-angsur-1/
================================
Lalu bagaimana dengan kita yang telah membaca Al-Qur`an sejak kanak-kanak dan mengkhatamkannya berkali-kali, ayat manakah yang telah menggetarkan hati kita dan mengubah hidup kita? Dan kita ummat Islam Indonesia yang tak henti-hentinya mengupacarakan Al-Qur`an dalam berbagai seremoni, dan mengumandangkannya ke angkasa melalui kaset dan sound system masjid atau mushalla di seantero tanah air, sudahkah intisari Al-Qur`an itu berkumandang dalam realita kehidupan kita?
Ahmad Fuad Effendi
https://www.caknun.com/2018/ayat-manakah-yang-mengubah-hidup-kita/
==============================
Hikmah Al-Qur`an Diturunkan Berangsur-angsur (1)
• • Dibaca normal 1 menit Tetes
Al-Qur`an diturunkan berangsur-angsur–menurut Al-Shabuni (1980)–pertama, untuk
menguatkan hati Nabi Muhammad Saw dalam menjalankan misi kerasulannya.
Seperti diketahui, beliau menghadapi penolakan dan tantangan yang keras
dari kaumnya. Maka firman Allah turun untuk membesarkan hati dan
menghibur beliau. Ada yang dalam bentuk kisah tentang para nabi
terdahulu yang juga menghadapi tantangan yang berat, ada yang dalam
bentuk penegasan akan kemenangan beliau di masa depan, dan pemberitahuan
bahwa para penolak itu akan menerima kehancuran.
Ahmad Fuad Effendi
Ahmad Fuad Effendi
================================
Hikmah Al-Qur`an Diturunkan Berangsur-angsur (2)
• • Dibaca normal 1 menit Tetes
Al-Qur`an diturunkan secara berangsur-angsur, kedua,
untuk meringankan Nabi Muhammad Saw ketika menerima wahyu. Keagungan dan
wibawa Al-Qur`an demikian hebatnya, sehingga andaikata diturunkan
kepada gunung, maka gunung itu akan hancur terbelah-belah (Al-Hasyr:
21). Maka dapat dibayangkan betapa beratnya hati Nabi, yang sangat
lembut, jika harus menerima Al-Qur`an utuh sekaligus. Sedangkan menrima
beberapa ayat saja, sebagaimana digambarkan Siti Khadijah, “Pada hari
yang sangat dingin keringat beliau bercucuran.”
Ahmad Fuad Effendi
https://www.caknun.com/2018/hikmah-al-quran-diturunkan-berangsur-angsur-2/
==================================
Hikmah Al-Qur`an Diturunkan Berangsur-angsur (3)
• • Dibaca normal 1 menit Tetes
Al-Qur`an diturunkan secara berangsur-angsur, ketiga,
untuk mewadahi pentahapan pensyariatan atau penetapan hukum Islam.
Mengubah keyakinan, kebiasaan, karakter, dan budaya tidaklah semudah
membalik telapak tangan. Al-Qur`an mengambil jalan yang bijak (bil-hikmah)
dalam mengobati penyakit-penyakit khususnya masyarakat Arab, yaitu
jalan “sedikit demi sedikit” atau “tahap demi tahap”, seperti dalam
kasus pelarangan minuman keras, penghapusan riba, penghapusan
perbudakan, dan lain sebagainya.
Ahmad Fuad Effendi
https://www.caknun.com/2018/hikmah-al-quran-diturunkan-berangsur-angsur-3/
===============================
Hikmah Al-Qur`an Diturunkan Berangsur-angsur (4)
• • Dibaca normal 1 menit Tetes
Al-Qur`an diturunkan secara berangsur-angsur, keempat,
untuk memudahkan penghafalan dan pemahaman Al-Qur`an bagi kaum Muslimin.
Seperti diketahui, bangsa Arab pada waktu turunnya Al-Qur`an mayoritas
buta huruf. Oleh karena itu mereka hanya mengandalkan ingatan dan
hafalan.
Maka turunnya Al-Qur`an secara berangsur memudahkan mereka untuk mengingat dan menghafalkannya.
Ahmad Fuad Effendi
Maka turunnya Al-Qur`an secara berangsur memudahkan mereka untuk mengingat dan menghafalkannya.
Ahmad Fuad Effendi
==========================
Hikmah Al-Qur`an Diturunkan Berangsur-angsur (5)
• • Dibaca normal 1 menit Tetes
Al-Qur`an diturunkan secara berangsur-angsur, kelima,
untuk mengikuti peristiwa-peristiwa yang terjadi dan memberikan petunjuk
mengenai peristiwa tersebut pada saat kejadian. Cara demikian ini tentu
lebih mengena karena bersifat kontekstual dan langsung dihadapkan pada
kenyataan yang konkret. Misalnya sesudah Perang Hunain, ketika itu ummat
Islam hampir mengalami kekalahan fatal karena sikap meremehkan musuh
yang jumlahnya lebih kecil, maka Allah Swt langsung menegur kaum
muslimin dengan At-Taubah ayat 25.
Ahmad Fuad Effendi
https://www.caknun.com/2018/hikmah-al-quran-diturunkan-berangsur-angsur-5/Ahmad Fuad Effendi
=================================
Hikmah Al-Qur`an Diturunkan Berangsur-angsur (6)
• • Dibaca normal 1 menit Tetes
Al-Qur`an diturunkan secara berangsur-angsur, keenam, itu
untuk memberikan petunjuk bahwa Al-Qur`an berasal dari Allah Swt.
Diturunkannya ayat-ayat Al-Qur`an secara sporadis sekitar 23 tahun,
masing-masing dengan latar belakang situasi, peristiwa, dan konteks yang
berbeda-beda; tapi kemudian tersusun dalam sebuah mushaf yang utuh,
dengan sistematika yang rapi, runtut, dan teratur; gubungan antar ayat
dalam satu surat dan antar surat menunjukkan korelasi dan koherensi yang
sangat kuat. Ini semua menunjukkan bahwa Al-Qur`an tidak mungkin dibuat
oleh manusia, yang paling jenius sekalipun, termasuk Nabi Muhammad Saw.
Al-Qur`an pastilah bersumber dari Yang Maha Kuasa Allah Swt.
Ahmad Fuad Effendi
https://www.caknun.com/2018/hikmah-al-quran-diturunkan-berangsur-angsur-6/
===================================
Asbâbun Nuzûl adalah konteks atau latar belakang turunnya sebuah ayat, sekelompok ayat, atau sebuah surat. Latar belakang ini bisa berupa sebuah kejadian, atau adanya pertanyaan yang diajukan
kepada Nabi baik menyangkut hukum syar’i, pemahaman tentang suatu masalah keagamaan, maupun mengenai kusah masa lalu.
Namun tidak semua ayat mempunyai Asbâbun Nuzûl. Banyak ayat yang turun tanpa dilatarbelakangi oleh suatu kejadian atau sebuah pertanyaan. Ada ayat yang turun untuk mendeskripsikan adegan-adegan hari kiamat, atau menggambarkan dialog di antara para nabi, agar manusia dan orang-orang beriman bisa mengambil i’tibâr atau pelajaran dari kisah-kisah tersebut. Ada ayat yang turun untuk memberikan tuntunan hidup, menetapkan hukum-hukum, menjelaskan halal-haram, menggambarkan fenomena alam semesta agar manusia berpikir tentang keagungan Allah Sang Pencipta.
Ahmad Fuad Effendi
https://www.caknun.com/2018/hikmah-al-quran-diturunkan-berangsur-angsur-6/
===================================
Asbâbun Nuzûl
• • Dibaca normal 1 menit TetesAsbâbun Nuzûl adalah konteks atau latar belakang turunnya sebuah ayat, sekelompok ayat, atau sebuah surat. Latar belakang ini bisa berupa sebuah kejadian, atau adanya pertanyaan yang diajukan
kepada Nabi baik menyangkut hukum syar’i, pemahaman tentang suatu masalah keagamaan, maupun mengenai kusah masa lalu.
Namun tidak semua ayat mempunyai Asbâbun Nuzûl. Banyak ayat yang turun tanpa dilatarbelakangi oleh suatu kejadian atau sebuah pertanyaan. Ada ayat yang turun untuk mendeskripsikan adegan-adegan hari kiamat, atau menggambarkan dialog di antara para nabi, agar manusia dan orang-orang beriman bisa mengambil i’tibâr atau pelajaran dari kisah-kisah tersebut. Ada ayat yang turun untuk memberikan tuntunan hidup, menetapkan hukum-hukum, menjelaskan halal-haram, menggambarkan fenomena alam semesta agar manusia berpikir tentang keagungan Allah Sang Pencipta.
https://www.caknun.com/2018/asbabun-nuzul/
========================================
Berinteraksi dengan Al-Qur`an
• • Dibaca normal 1 menit TetesBerinteraksi dengan Al-Qur`an artinya melakukan hubungan timbal balik dengan Al-Qur`an. Al-Qur`an diturunkan untuk manusia karena manusia memerlukan petunjuk Ilahi untuk menjalankan tugas hidupnya di dunia. Juga ia memberikan tuntunan, memberikan pelajaran, sarana bagi seorang hamba berasyik-masyuk dengan Sang Pencipta.
Dalam interaksi ada saling memengaruhi. Melalui Al-Qur`an manusia bisa berubah dari kufur menjadi iman, dari gelap menjadi terang, dari tertindas menjadi bebas, dari gelisah menjadi pasrah. Tapi apakah manusia bisa mengubah Al-Qur`an? Tidak.
Al-Qur`an akan tetap sebagaimana adanya sampai yaumul ma’âd. Yang mungkin berubah adalah makna Al-Qur`an dalam pemahaman manusia, sesuai dengan perkembangan pemikiran dan perangkat ilmu yang dimilikinya.
https://www.caknun.com/2018/berinteraksi-dengan-al-quran/ ==================
Silakan Lanjutkan bersambung Ke Halaman Baru : Tetes Bulan Januari 2019