Minggu, 10 Juni 2018

Tetes, Bulan Februari 2018

yukSinaubareng

Tradisi Bohong

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Allahu Akbar

 •   •  Dibaca normal 1 menit




Kaca Cermin

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Di dalam proses pengembangan keimanan di padang-padang perburuan rohani hidup yang penuh bahaya, ternyatalah bahwa kecurigaan maupun ketidakpercayaan orang lain terhadap diri kita adalah kaca cermin yang baik untuk memperbaiki kekurangan, menyadari kelemahan, serta menarik kembali tangan dari arah kesesatan.
https://www.caknun.com/2018/kaca-cermin/
===========================================================

Syarat Menyatu dengan Qur`an

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Segala sesuatu ada syaratnya. Kita tidak bisa hanya mentamengi diri dengan mukjizat Al-Qur`an apabila secara keseluruhan Al-Qur`an tak kita laksanakan nilainya. Tanpa mematuhi Al-Qur`an berarti Al-Qur`an enggan menyatu dengan kita, atau kita tak cukup bersih untuk menyatu dengan Al-Qur`an, dan dengan demikian kita juga tak bisa menghayati kesaktian ijaz-nya. Kesaktian magis puncak ayat Al-Qur`an itu ibarat genteng yang melindungi seisi rumah kita dari hujan. Artinya, kita tahu bahwa genteng tak bisa kita taruh di udara. Mesti kita bangun fundamen, dinding, kayu penyangga genteng itu, serta tiang pusat.

https://www.caknun.com/2018/syarat-menyatu-dengan-quran/
===========================================================

Padi Sejarah

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Petani-petani menanam padi untuk dimakan oleh sejarah: itu kerja duniawiyah sekaligus ukhrawiyah, sebab setiap perilaku muslim di muka bumi inilah yang justru menentukan malang mujur dirinya di akhirat kelak.


Kutub Keasingan

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Mengada dan Bertumbuh

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Setiap makhluk memerlukan ruang dan waktu untuk meng-ada dan bertumbuh. Juga kebenaran. Maka silaturahmi yang baik antar makhluk, hubungan budaya, peta ideologi, sistem politik, institusi dari urusan mancing ikan sampai Mazhab dalam Agama maupun ideologi Negara–yang baik–adalah yang menyiapkan diri menjadi ruang dan waktu bagi tumbuh suburnya kebenaran dalam kehidupan manusia.

https://www.caknun.com/2018/mengada-dan-bertumbuh/
=========================================================

Terkikis

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Ada bagian dari rahmat Allah yang terkikis, luntur, mengering, dan makin tak dimiliki oleh Ummat manusia, bangsa Indonesia dan Kaum Muslimin. Kebenaran sukar tumbuh dan hidup pada budaya dan peradaban mereka. Apalagi kebaikan, kebijaksanaan dan kemuliaan. Terlebih lagi rahmatan lil’alamin.

 https://www.caknun.com/2018/terkikis/
=========================================================

3-C

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Penyakit sangat membahayakan kehidupan yang sedang menimpa sebagian dari Kaum Muslimin adalah yang dalam Bahasa Jawa disebut “ciut, cethèk, cekak“. Yakni sempit, dangkal dan pendek pandangan hidupnya. Menurut sunnatullah, makhluk tidak bisa bertahan lama hidup dalam kesempitan, kedangkalan dan pendek jarak pandang.

https://www.caknun.com/2018/3-c/
========================================================

Tak Peduli Kepada Manusia

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Di antara manusia-manusia selama beratus-ratus bangunan sejarah peradaban, ummat manusia di Zaman Now inilah yang paling tidak memperlihatkan tanda-tanda bahwa mereka serius mengurusi manusia. Kemajuan harta bendanya canggih, pembangunan peralatan fisiknya dahsyat, tetapi sukar menemukan gejala bahwa mereka peduli kepada manusia.

https://www.caknun.com/2018/tak-peduli-kepada-manusia/
========================================================

Menggagas Kehancuran

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Halusinasi dan Khayalan

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Manusia-manusia yang paling terpelajar, bekerjasama dengan yang paling punya uang, sangat sibuk berjuang agar bisa memanjat naik panggung yang disorot oleh spotlight sejarah, kemudian berebut mikrofon. Per lima tahun. Begitu menapakkan kakinya di panggung, mereka bergerak-gerak mengarang koreografi artifisial, membusungkan dada, membengkakkan kepala, dan merasa sedang menikmati sukses. Kemudian berebut mikrofon untuk meneriakkan halusinasi dan memekikkan khayalan-khayalan.

https://www.caknun.com/2018/halusinasi-dan-khayalan/
========================================================

Titah

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Sekarang kita menjadi bagian dari peradaban Zaman Now yang tidak mengerti perbedaan substansial antara Basyar, ‘Alamin, Nas, Insan, Abdullah atau Ibadullah, serta dengan Titah atau Khalifah. Bahkan sebelum berita para Nabi tiba, manusia di Pulau Jawa sudah merumuskan dirinya adalah Titah, yang di pundaknya terpanggul Khilafah. Tetapi semakin Zaman Now semakin tidak ada manajemen ilmu tentang itu. Sehingga tidak berlangsung pula ketepatan kemanusiaan dalam membangun Negara, Bangsa, kebudayaan dan peradaban.

https://www.caknun.com/2018/titah/
=======================================================

Pseudo Hak Asasi Manusia

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Landasan nilai dan substansi berpikir seluruh peradaban modern ummat manusia di muka bumi, yang dirintis pada abad 14 dan memuncak pada abad 20-21 saat ini, ada dua. Pertama, manusia yang menciptakan alam semesta dan dirinya sendiri. Kedua, maka desain manajemen hidup dan pembangunan peradabannya adalah manusia merasa memiliki Hak Asasi, sehingga atas kemauan dan ukuran-ukuran manusia pula segala sesuatu diselenggarakan. Nanti satu persatu manusia akan tiba pada hari di mana mereka terpojok untuk mengakui bahwa yang ada padanya hanyalah Pseudo Hak Asasi Manusia.

https://www.caknun.com/2018/pseudo-hak-asasi-manusia/
=====================================================  

Manusia

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Manusia adalah lukisan yang tidak patuh kepada pelukisnya. Manusia adalah lukisan yang mengambil keputusan sendiri apa warna yang disukainya, garis, guratan, cuatan dan tekstur yang dinafsuinya. Manusia adalah burung yang nekat menggonggong karena dengan menggonggong lah ia memperoleh keuntungan pribadi. Manusia adalah anjing yang pasang baliho dan poster-poster di mana ia mengumumkan kicauan dan kokoknya, padahal ia bukan burung maupun ayam.

https://www.caknun.com/2018/manusia/
======================================================

Pendekar

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Sang pemenang bukanlah pendekar yang menaklukan pendekar lainnya, melainkan pendekar yang mampu mempendekari dirinya, kepribadiannya, wataknya, akhlak dan seluruh kehidupannya.

https://www.caknun.com/2018/pendekar/
=====================================================  

Hidup adalah Perjalanan

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Kita hanya mengenal nilai secara monoton: bahwa kemenangan adalah memasukkan gol dan kekalahan adalah kemasukan gol. Bahwa kebahagiaan adalah memasukan gol dan kepedihan adalah kemasukan gol. Padahal hidup adalah kata kerja. Hidup adalah perjalanan. Gerak. Kalau suatu hari pencuri menggasak perabot-perabot rumah tangga, itu adalah kemenangan, karena sesudahnya kita pasti memperoleh ilmu tentang keterbatasan dan teknologi kehati-hatian sosial. Lebih mahal mana ilmu dibanding perabot?

https://www.caknun.com/2018/hidup-adalah-perjalanan/
=====================================================

Gelisah

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Saksikanlah kegelisahan setiap atlet pada detik-detik menjelang pertandingan. Macam-macam gerak-geriknya serta cara-cara yang dipilihnya untuk mencapai konsentrasi dan keutuhan dirinya. Dan kita jarang mengalami kegelisahan yang sama sebelum sembahyang karena mungkin bagi kesadaran batin kita Tuhan tidak sungguh-sungguh ada di hadapan kita.

 https://www.caknun.com/2018/gelisah-2/
========================================================

Puncak Mabuk

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Umat manusia senantiasa mendayagunakan seluruh yang dianugerahkan oleh Allah kepadanya. Kesehatan tubuh, kecerdasan, ketajaman batin, teknologisasi, disiplin dan kecerdasan, ketajaman batin, daya juang dan semangat persaingan–untuk mencapai yang terbaik. Puncak-puncak mereka taklukkan di segala bidang. Dan prestasi-prestasi olahraga adalah salah satu mahkota tertinggi peradaban manusia, di samping kreativitas ilmu pengetahuan, kesenian dan akhlak sosial. Meskipun harus dicatat juga prestasi-prestasi dahsyat manusia di bidang keserakahan, kekejaman, lupa diri dan mabuk.

https://www.caknun.com/2018/puncak-mabuk/
========================================================

Belum Tentu

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Pemimpin belum tentu pemimpin, ia bisa seorang pemberang yang culas. Tokoh belum tentu tokoh, bisa juga ia seorang eksploitator yang penuh nafsu. Panutan belum tentu panutan, ia juga bisa menjadi seorang penunggang dan kita kudanya. Cendekiawan belum tentu cendekiawan, bisa juga ia manipulator logika dan kebenaran ilmu. Ulama belum tentu ulama, bisa juga ia tidak berbeda dengan blantik atau preman. Orang hidup mesti hati-hati, penuh kewaspadaan pikiran dan kerendahan hati, supaya tidak terlalu sengsara dan luka parah.

https://www.caknun.com/2018/belum-tentu/
=======================================================

Islam Belum Tentu

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Di dalam budaya Islam, orang yang menguasai ilmu agama Islam belum tentu seorang muslim. Orang yang pintar mengaji belum tentu berkelakuan baik. Orang yang sedikit-sedikit ber-istighatsah dan bershalawat belum tentu gerakannya itu ada kaitan murni dan substansial dengan makna istighatsah dan shalawat. Orang pakai peci, surban, jilbab dan tasbih, belum tentu orang yang saleh.

https://www.caknun.com/2018/islam-belum-tentu/
======================================================

Islam Data

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Tidak Rela

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Pelukis membikin lukisan, ia mencintai lukisan itu dan bertanggung jawab atasnya. Kalau ada orang merusak lukisan itu, pelukisnyalah pihak pertama yang tidak rela. Tuhan menciptakanmu, Ia mencintaimu dan bertanggung jawab atasmu. Kalau ada orang merusakmu, sang penciptamu itulah pihak pertama yang tidak rela.
https://www.caknun.com/2018/tidak-rela/
=====================================================

Pemimpin Spiritual

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Pemimpin Mental

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Pemimpin Intelektual

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Ada manusia atau pemimpin yang memperoleh pencerahan intelektual, pengetahuan dan ilmunya mumpuni, gelarnya sampai berderet-deret, aksesnya besar dan luas sebagai pelaku birokrasi sejarah kehidupan modern, maupun sekurang-kurangnya sebagai narasumber pengamatan. Akan tetapi efektivitas fungsinya bisa mandul, ternyata karena ketercerahan intelektualnya tidak didukung oleh kecerahan spiritual dan mental. Pintar tapi mentalnya bobrok dan spiritualitasnya tak bercakrawala. Sehingga ilmunya berdiri sendiri. Perilakunya, habitatnya, keputusan-keputusan yang dibuatnya tidak mencerminkan ketinggian dan kecanggihan ilmunya. Khalayak ramai akhirnya berkesimpulan bahwa semakin banyak orang pintar bukan hanya tidak kondusif untuk perbaikan negara dan bangsa, tetapi ada gejala malah memperburuknya. Dengan kata lain: produknya bukan moralitas kehidupan berbangsa yang baik.

https://www.caknun.com/2018/pemimpin-intelektual/
====================================================

Patuh

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Allah mengatakan bahwa Ia patuh kepada hamba-Nya yang mematuhi-Nya. Kalau kita berpendapat Ia pelit, maka Ia menahan rezeki-Nya atas kita. Kalau kita yakin dan gembira bahwa Ia Maha Pemurah, maka Ia limpahkan rezeki-Nya, meskipun tidak harus berwujud hal-hal yang menurut konsep manusia disebut rezeki.

https://www.caknun.com/2018/patuh/
====================================================

Manusia Bayi

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Lebih efektif berjuang mempelajari keinginan Tuhan atas seluruh inisiatif-Nya menyelenggarakan hidup kita ini, daripada bunuh diri jangka panjang melalui keinginan-keinginan diri subjektif dan egoistik, yang pasti akhirnya akan membuat kita terpuruk. Kecuali kita adalah bayi, yang hidup seratus persen dengan keinginan dan keinginan dan keinginan, tanpa kontrol apapun lainnya.

 https://www.caknun.com/2018/manusia-bayi/
===================================================

Manusia Dewasa

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Manusia yang dewasa adalah manusia dengan hati yang selesai. Hati yang selesai adalah hati yang atas bantuan akal sanggup menaklukan keinginan. Keinginan yang paling superfisial atau dangkal itu selera, keinginan yang mendalam, berakar dan berenergi besar itu nafsu. Setiap gerak batin meminta ongkos energi, sehingga hidup yang tidak beres adalah manajemen untuk meminimalisir penggunaan energi untuk keinginan. Anda tidak perlu mempunyai keinginan mendalam untuk mencari uang dan harta benda, karena kalau Anda bekerja keras dengan langkah yang benar, maka Anda pasti mendapatkannya meskipun tidak menginginkannya. Jadi energimu dipakai untuk bekerja saja.

https://www.caknun.com/2018/manusia-dewasa/
====================================================

Hati Duduk Tahiyat

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Hati Frustasi

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Hati yang frustasi adalah hati yang ditidurkan oleh pil atau budaya pelarian. Hati yang cemas adalah hati yang berlari-lari ke sana kemari. Ketenteraman adalah mendudukkan hati pada posisi yang paling muthmainnah, membimbingnya untuk mengambil posisi yang paling strategis untuk tidak mati tapi juga tidak berlari ke sana kemari. Itulah hati yang selesai. Segala jenis ketidaktenteraman hidup bersumber dari bahaya dan ancaman yang dikandung oleh keinginan yang dibiarkan memperoleh hegemoni dalam batin manusia, sehingga hatinya berlarian ke sana kemari.

https://www.caknun.com/2018/hati-frustasi/
====================================================  

Janji Sunyi

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Sumber Cemburu

 •   •  Dibaca normal 1 menit




Tak Usah Ada Istilah Tuhan

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Kalau memang benar-benar tidak mau bekerja sama dengan Tuhan, kenapa tidak kita resmikan saja penghapusan sila pertama Pancasila. Saya tidak keberatan negara ini tak bertuhan, sebab memang tak ada kewajiban bagi negara untuk bertuhan. Yang ditagih oleh Tuhan kelak bukan negara, tapi manusia. Monggo tidak bertuhan, asalkan menjalani hidup dengan segala kesungguhan. Kalau teriak perikemanusiaan, ya jijik kepada perikehewanan. Kalau pamer hati nurani, ya jangan pakai cinta palsu. Kalau pidato membela rakyat, ya membela rakyat. Tuhan juga tidak usah diperdebatkan: silakan menyebutnya Pangeran, Sang Hyang Wening, Gusti, Allah atau apa saja. Juga silakan untuk tidak usah ada istilah-istilah itu, biarkan menjadi rahasia pribadi kita masing-masing. Yang kita perlukan hanya sederhana: kita, manusia, sungguh-sungguh menjalani kebersamaan hidup. Serius terhadap keadilan, kebenaran, kasih sayang, toleransi.

https://www.caknun.com/2018/tak-usah-ada-istilah-tuhan/
=====================================================  

Doa Minta Manggis

 •   •  Dibaca normal 1 menit




Hati yang Tak Selesai

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Hati yang Selesai

 •   •  Dibaca normal 1 menit






Nasib Tuhan

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Yang kita alami sekarang ini: Tuhan diakui, tapi tidak sungguh-sungguh. Allah disebut-sebut tapi formal dan iseng-iseng saja. Nama agama dijunjung, tapi ajarannya hanya dilaksanakan sebatas kondusif terhadap kepentingan pribadi atau kelompok. Agama kita suruh menyesuaikan diri terhadap keperluan kita. Nabi kita rekrut untuk ngikut dan membenarkan langkah-langkah kita. Tuhan kita angkat sebagai karyawan yang bekerja untuk karier pribadi dan sukses ekonomi dan politik kita.



Akal Pasti Sehat

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Orang Sakit

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Apakah kita adalah orang sakit yang hatinya tenteram karena tidak mengerti penyakitnya? Ataukah kita memilih berusaha tahu penyakit-penyakit kita, lantas kita upayakan proses penyembuhan, agar dalam jangka panjang kita capai ketenteraman?

https://www.caknun.com/2018/orang-sakit/
==================================================  

Bangga Diri

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Setiap kebanggaan diri, setiap anggapan dan ilmu tentang kemampuan manusia–yang tidak seorang pun sanggup menghitung jumlah bulu ketiaknya ini–adalah faktor penghambat tauhid. Jika manusia memelihara hambatan-hambatan dalam dirinya menuju tauhid, maka ia gampang stres, penuaannya bersegera, mudah sakit, hatinya tak selesai, dan kecelé di senja kehidupannya.

https://www.caknun.com/2018/bangga-diri/
====================================================

Takut dan Berani

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Kegembiraan Bertanggung Jawab

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Keterbatasan

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Mengurus Dunia

 •   •  Dibaca normal 1 menit









emha-ainun-najib-caknun-mbahnun

  • Muhammad Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) melakukan dekonstruksi pemahaman nilai, pola komunikasi, metoda perhubungan kultural, pendidikan cara berpikir, serta pengupayaan solusi masalah masyarakat.



  • Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) menelusuri alam(default)nya manusia dan kehidupan, mengijtihadi (mengkhalifahi)(mengkreatifi)(custom, carangan) budidaya sosial (dari ulat-kepompong-kupu hingga politik dan peradaban) agar memasuki masa depan yang segelombang dengan yang dirancang dan diwujudkan oleh Maha Pengqadla dan Pengqadar.
===================================
Posting by Suyadi Jossmart
 
 









Tetes, Bulan Januari 2018






Kebal dan Bebal

 •   •


Tuhan memberi daya imunitas kepada manusia. Ia berfungsi untuk mempertahankan diri, tapi ia juga bermakna negatif jika ia melampaui takaran kewajaran — di mana kondisi kebal bukan lagi identik dengan situasi kebal, melainkan bebal.

https://www.caknun.com/2018/kebal-dan-bebal/
========================================================

Tenggelam dalam Habitat Kejahatan

 •   •  






Selamat dari Kebodohan

 •   •  







Jalan Kehinaan

 •   •  Dibaca normal 1 menit






Hati Kotoran

 •   •  Dibaca normal 1 menit




Hati Masjid

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Engkau Yang Mengatur

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Seakan Musibah

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Terkadang Tuhan meletakkan rahmat-Nya di tempat-tempat yang sama sekali tidak menarik bagi manusia. Terkadang Tuhan menyembuyikan anugerah-Nya di balik momentum yang tak terduga oleh siapa pun. Terkadang Tuhan melakukan penyelamatan, memberikan rejeki, serta menjanjikan rahasia-rahasia, di belakang suatu kejadian yang seakan-akan bernama musibah atau kecelakaan.

https://www.caknun.com/2018/seakan-musibah/
=========================================================

Syahadat Manis Pahit

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Nurani dan Dungu

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Siap Maling

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Nasionalisme Nurani Burung

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Nasionalisme Kesepakatan Burung

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Nasionalisme Sangkar Burung

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Nasionalisme Tawanan Burung

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Yang Berutang Menagih Utang

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Bermuatan Rindu Pada-Nya

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Derajat Perampok

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Hati Kesepian

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Membiarkan Api Melahap

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Menyelamatkan Seluruhnya

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Deretan Kebodohan

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Pilihan Kaya Miskin

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Minta Kepada Pemilik Ilmu

 •   •  Dibaca normal 1 menit


Jangan terlalu membebani sekolahan, kampus, dosen-dosen dan skripsi atau keseluruhan dunia ilmu pengetahuan dengan harapan-harapan dan impian-impian. Jangan minta terlalu banyak kepada semua itu. Kalau mencari ilmu, kearifan dan kemuliaan hidup, jangan andalkan itu semua. Lebih baik berharap kepada bagaimana caramu sendiri melihat dan memperlakukan matahari setiap pagi, dedaunan, tetangga, pasar atau impian-impian aneh setiap malam. Mintalah ilmu kepada pemilik-Nya di setiap butiran udara.

https://www.caknun.com/2018/minta-kepada-pemilik-ilmu
=============================================================

Kursi Jabatan

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Orang yang berjabatan punya kelemahan. Ia bisa terkondisikan untuk tergantung pada kedudukannya di kursi. Kalau orang duduk di kursi, resikonya bisa ditakut-takuti untuk khawatir jatuh dari kursinya. Bisa juga terangsang untuk selalu memperpanjang waktu duduknya di kursi, dan untuk itu ia terangsang juga untuk melakukan apa saja demi kelanggengan kedudukannya. Sehingga sepanjang waktu duduknya di kursi, konsentrasinya bukan bagaimana menjalankan tugas, melainkan menghimpun segala cara, alat dan modal untuk mempertahankan kursinya. Jurus paling ampuh bagi orang yang duduk di kursi jabatan ialah jurus tidak takut jatuh.

https://www.caknun.com/2018/kursi-jabatan/
==============================================================

Kekuasaan adalah Dirinya

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Sebagian orang berkuasa diliputi ketakutan akan kehilangan kekuasaan sehingga terkadang melakukan kecurangan atau kejahatan untuk mempertahankan kekuasaan. Yang lebih berbahaya adalah bahwa karena kebiasaan berkuasa, maka dirinya sendiri menjadi kalah penting dibanding kekuasaannya. Sekurang-kurangnya, kekuasaan adalah dirinya. Kalau suatu hari ia kehilangan kekuasaan, ia merasa tidak ada, karena dirinya adalah kekuasaannya. Kekuasaannya telah hilang, dirinya pun hilang.

https://www.caknun.com/2018/kekuasaan-adalah-dirinya/
==============================================================

Makanan Bagi Kekayaannya

 •   •  Dibaca normal 1 menit




Sakit adalah Kritik

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Kesenangan dan Bayi

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Bayi itu menangis, tertawa, mengambil apa saja untuk dimainkan oleh tangannya, memakan apa saja, semata-mata didorong oleh kesenangannya. Untuk melakukan kesenangan, engkau tidak memerlukan kualitas atau mutu kepribadian apa pun. Kecuali ketika kesenangan itu memerlukan teknologi, ilmu dan bakat, maka engkau dipersyarati oleh ketiga hal itu untuk menuruti kesenanganmu.

https://www.caknun.com/2018/kesenangan-dan-bayi/
==============================================================

Budak dan Sahabat Sejati

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Kalau kesiapanmu hanyalah menurutkan kesenangan, yang kau perlukan adalah budak-budak. Jika yang kau andalkan adalah kesungguhan terhadap kebaikan dan kebenaran–meskipun pahit–maka kau akan dikerubungi oleh sahabat-sahabat sejati.

https://www.caknun.com/2018/budak-dan-sahabat-sejati/
==============================================================

Tak Punya Kepentingan

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Tiket Surga

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Manusia tidak bisa masuk surga dengan tiket makan, tidur dan berdoa. Ia adalah khalifah. Ia harus bekerja. Ia harus sanggup memformulasikan dataran-dataran pekerjaan mana yang menjadi tugasnya, mana yang menjadi tugas alam, tugas binatang, serta tugas malaikat dan tugas Tuhan sendiri. Allah menugasi dirinya menciptakan rambut keritingmu, dan engkau ditugasi untuk memotongnya pada saat-saat tertentu agar burung-burung tidak menyangka kepalamu adalah sarangnya.

https://www.caknun.com/2018/tiket-surga/
=============================================================

Berpikir

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Ilmu Pedang

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Pengetahuan masih tataran terendah dari persyaratan mutu dan aktualitas eksistensi makhluk yang bernama manusia. Tetapi ilmu pun belumlah langit tertinggi dalam kosmos ahsani taqwim. Sebab, ilmu pedang bisa merupakan awal mula dari tertikamnya dada seseorang. Oleh karena itu, di atas ilmu–si penggenggam kebenaran–ada langit lebih tinggi yang bernama hubb atau cinta.

https://www.caknun.com/2018/ilmu-pedang/
=============================================================

Makan

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Tak Henti Makan

 •   •  Dibaca normal 1 menit




Maghdlub

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Adl-dlaallin

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Adl-dlaallin, orang-orang yang mau tapi tidak tahu. Orang yang kurang maksimal dalam ber-iqra`, namun tulus hati pengabdiannya. Orang yang tak pintar, namun berani bekerja keras, penuh tekad dan mengandalkan kesembodoan. Tidak mereka capai kesempurnaan an’amta alaihim karena akal budi dan kecerdasan kurang mereka asah dan olah, namun mereka berada di antrean kedua dalam menghadapi ghadlabullah, murka Allah.

 https://www.caknun.com/2018/adl-dlaallin/
===========================================================

Jalan Pencerahan

 •   •  Dibaca normal 1 menit








  • Muhammad Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) melakukan dekonstruksi pemahaman nilai, pola komunikasi, metoda perhubungan kultural, pendidikan cara berpikir, serta pengupayaan solusi masalah masyarakat.



  • Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) menelusuri alam(default)nya manusia dan kehidupan, mengijtihadi (mengkhalifahi)(mengkreatifi)(custom, carangan) budidaya sosial (dari ulat-kepompong-kupu hingga politik dan peradaban) agar memasuki masa depan yang segelombang dengan yang dirancang dan diwujudkan oleh Maha Pengqadla dan Pengqadar.

========================

Posting & share by Yaddie Jossmart