Apakah Ia Benar-benar Bernama Allah?
• • Dibaca normal 1 menit TetesAndaikan Tuhan merasa jengkel kepada manusia, kemudian meniadakan semua makhluk-Nya, dari Nur Muhammad, para Malaikat, alam semesta, Jin dan manusia, sehingga tidak ada apapun selain Ia sendirian–lantas Ia punya nama: siapa yang akan menyapa-Nya? Kemudian Tuhan berkehendak untuk dalam sekejapan mata mengadakan kembali semua makhluk itu, lantas memperkenalkan diri-Nya “Aku lah Allah”: apakah itu karena Ia benar-benar bernama Allah, ataukah sekadar berlaku memberi nama kepada para makhluk agar ada inisial untuk menyapa dan menghadirkan-Nya dalam kesadarannya?
https://www.caknun.com/2018/apakah-ia-benar-benar-bernama-allah/
=========================================
Menyangka Bisa Merumuskan Tuhan
• • Dibaca normal 1 menit TetesKebanyakan manusia masih menyangka bahwa mereka bisa menemukan Tuhan dengan merumuskannya: apa, siapa, bagaimana, di mana, kapan, kenapa. Padahal Tuhan adalah sumber segala apa, asal-usul segala siapa, mataair segala bagaimana, asal-usul segala di mana, dan hulu hilir segala kenapa. Tuhan memuat apa siapa bagaimana di mana kenapa. Bukannya apa siapa bagaimana di mana kenapa memuat Tuhan.
https://www.caknun.com/2018/menyangka-bisa-merumuskan-tuhan/
=======================================
Iblis Musuh Tuhan?
• • Dibaca normal 1 menit Tetes
Kalau memang Iblis adalah musuh Tuhan, Muhammad dan ummat manusia, kenapa manusia yang penuh keterbatasan dan kelemahan yang dilepas untuk melawan kedahsyatan Iblis? Kenapa Tuhan tidak menumpasnya saja? Atau Muhammad meladeninya saja langsung, duel face to face, dan pasti Muhammad yang akan keluar sebagai pemenangnya?
Sumber: Visi-Misi Iblis
https://www.caknun.com/2018/iblis-musuh-tuhan/
============================
Sumber: Visi-Misi Iblis
https://www.caknun.com/2018/iblis-musuh-tuhan/
============================
Hukum Alam Penciptaan
• • Dibaca normal 1 menit TetesAllah tidak memaksa hamba-Nya untuk tak melanggar larangan dan menjalankan perintah. Engkau merdeka untuk tak menyembuhkan penyakit yang menimpamu, tetapi engkau terikat oleh kematian akibat penyakit itu. Keniscayaan kematian itulah hakikat perintah dan larangan. Allah menghukum tidak karena Allah ingin menghukum, melainkan karena hukuman adalah bagian hakiki dari hukum alam penciptaan.
https://www.caknun.com/2018/hukum-alam-penciptaan/
================================
Memakai Jilbab
• • Dibaca normal 1 menit Tetes
Di masyarakat yang telah dewasa, wanita yang memakai jilbab karena akidah surah cahaya, diberi ruang untuk mementaskan hak asasinya. Wanita yang memakai jilbab karena budaya, ditemani untuk menemukan kesejatiannya, disirami sebagai bunga kehidupan, yang mewakili keharuman Penciptanya. Dan wanita yang memakai jilbab karena kapok oleh keburaman masa silamnya, dilindungi dan disantuni dalam semangat husnul khatimah.
Adapun mereka yang belum memakai jilbab, tak dikutuk atau dihardik, melainkan dicintai dengan kearifan dan mauidloh hasanah. Juga kepada mereka yang menolak jilbab, orang tersenyum dan berkata: makin banyak wanita melepas pakaian, makin agung makna kain penutup badan.
Sumber: Syair Lautan Jilbab (1986)
https://www.caknun.com/2018/memakai-jilbab/
=================================
Adapun mereka yang belum memakai jilbab, tak dikutuk atau dihardik, melainkan dicintai dengan kearifan dan mauidloh hasanah. Juga kepada mereka yang menolak jilbab, orang tersenyum dan berkata: makin banyak wanita melepas pakaian, makin agung makna kain penutup badan.
Sumber: Syair Lautan Jilbab (1986)
https://www.caknun.com/2018/memakai-jilbab/
=================================
Kaum Berselimut
• • Dibaca normal 1 menit Tetes
Kaum muslimin adalah orang-orang berselimut, mudatsirun. Orang-orang yang hidupnya diselimuti oleh berbagai kekuatan tak bismi rabbi dari luar dan dari dalam diri mereka sendiri. Selimut itu membuat tubuh mereka terbungkus dan tak leluasa, membuat kaki dan tangan mereka sukar bergerak, serta membuat hidung mereka tak bisa bernapas dengan mereka. Kepada manusia dalam keadaan berselimut itulah Allah berfiman Qum!. Berdirilah. Mandirilah. Lepaskan diri dari segala ketergantungan dan ketertindihan. Untuk tiba ke tahap mandiri, seseorang harus keluar terlebih dahulu dari selimut. Ia tak akan bisa berdiri sendiri bila terus saja membiarkan diri terbungkus kaki tangannya serta terbungkam mulutnya.
https://www.caknun.com/2018/kaum-berselimut/
Di dunia yang disebut maju dan modern ini, sebagian pekerjaan penting dari manusia adalah meyatimkan anak-anak, bahkan anak-anak mereka sendiri. Orang-orang modern di kota-kota amat sibuk bekerja sehingga anak-anak mereka teryatimkan. Kapan saja seorang anak tidak memeproleh perhatian, pada jam-jam itu ia menjadi yatim. Anak-anak yang diyatimkan oleh orang tuanya itu lantas mencari orang tua di dunia abstrak, mencari cinta kasih di tempat-tempat yang mereka tidak tahu bagaimana mencarinya. Mereka menjadi berandal di jalanan, tidak peka terhadap batas baik dan buruk, tidak terlatih bagaimana berlaku baik.
https://www.caknun.com/2018/anak-anak-diyatimkan-orang-tuanya/
=======================================
Daging kita akan rapuh, kulit mengeriput, rambut memutih, dan seluruh badan kita akan musnah menjadi debu material yang hina. “Badan” dan identitas kita selanjutnya dibentuk oleh sistem assembling dari pilihan-pilihan kelakuaan kita, dari kepribadian dan sikap sosial kita, dari barang-barang yang kita amalkan atau kita korup, dari segala sesuatu yang kita Islamkan atau kita curi.
Sumber: Surat Kepada Kanjeng Nabi
Sumber: Surat Kepada Kanjeng Nabi
https://www.caknun.com/2018/sistem-assembling-diri/
Terkadang orang pikir Tuhan adalah pegawai. Disuruh mengabulkan doa-doa pamrih pribadi, yang diucapkan dengan mulut pedagang menagih janji, saat dan bentuk kabulnya dibatasi.
https://www.caknun.com/2018/tuhan-dianggap-pegawai/
================================
Manusia jakin, alias jaman kini, seratus persen menyimpulkan bahwa othak athik gathuk adalah pekerjaan sia-sia, berawal dari khayal dan berakhir pada klenik. Walhasil, othak athik gathuk adalah tindakan artifisial. Dicari-cari. Tidak riil.
Padahal, apapun, sesuatu pun, benda, peristiwa, perilaku, bahan alam, hasil budaya dan apapun saja, tidak ada yang tidak gathuk. Tidak ada yang tidak terkait. Segala hal di dalam kehidupan ini berasal dari Satu dan kembali ke Satu. Sang Maha Satu mengurai Diri-Nya menjadi sangat banyak dan tak terbatas, yang di antara semua itu sangat bisa tampak sebagai tidak terkait, namun tidak akan tersisa apapun untuk akhirnya kembali ke dan menjadi Satu kembali.
https://www.caknun.com/2018/tak-ada-yang-tak-terkait/
Situasi terasing dan buntu yang terjadi pada peradaban mutakhir manusia, justru merupakan awal proses masuknya umat manusia perlahan-lahan ke dalam cahaya Islam. Sebab di dalam kegelapanlah manusia menjadi mengerti makna cahaya.
https://www.caknun.com/2018/mengerti-makna-cahaya/
===============================
Syarat untuk sanggup memberi peringatan ialah kemampuan untuk mandiri. Syarat untuk mandiri ialah keluar dari selimut. Namun, betapa banyak yang tidak memperhatikan syarat itu. Mereka melawan kekuasaan padahal belum bisa berdiri tegak. Mereka mencoba berdiri padahal masih terbungkus dalam selimut.
https://www.caknun.com/2018/terbungkus-selimut/
=============================
Sebagian roh Islam sudah kita kebiri atau bahkan kita bunuh sejak dinihari pemahaman kita atasnya. Sebut umpamanya kata “makam”, yang berarti kuburan. Maqam merupakan kata sangat penting untuk memandu perjalan kualitatif kepribadian setiap muslim dalam kaitannya dengan peningkatan derajat mutunya. Maqam seorang pegawai rendah yang setia pada kejujuran di mata Allah jauh lebih tinggi dibanding seorang pejabat tingi yang khianat jika dipercaya. Atau dibanding seorang ulama besar yang dijunjung-junjung oleh jutaan masyarakat tanpa mereka tahu kehinaan perilakunya atau kaburo maqtan-nya (dosa inkonsistensi atas ucapannya) di balik gemerlap kebesarannya.
https://www.caknun.com/2018/mengebiri-roh-islam/
Kita mungkin raja atas bawahan-bawahan kita. Kita raja di rumah, di lingkungan kantor, atau mungkin di mana saja kita berada. Sekurang-kurangnya kita secara alamiah memiliki potensialitas untuk cenderung menjadi raja, yang sadar atau tidak sadar, kita terapkan di setiap kosmos keterlibatan sosial kita.
Yang terbaik adalah jika kita menjadi raja atas diri kita sendiri. Kita menjadi raja atas segala urusan hidup kita. Kita menjadi raja yang demokratis dan pensyukur atas segala kebaikan diri kita, kita menjadi raja diktator atas segala keburukan kita.
https://www.caknun.com/2018/raja/
====================
Semua sisi kehidupan kita sudah palsu. Setan bilang kepada saya: “Tidak ada tantangan lagi. Manusia bukan tandingan Setan sama sekali. Manusia sangat mudah kami kendalikan. Sangat tidak memiliki kepegasan dan ketahanan untuk mempertahankan kemanusiaannya. Sungguh sudah tidak menarik lagi bertugas sebagai Setan…”
Yang terbaik adalah jika kita menjadi raja atas diri kita sendiri. Kita menjadi raja atas segala urusan hidup kita. Kita menjadi raja yang demokratis dan pensyukur atas segala kebaikan diri kita, kita menjadi raja diktator atas segala keburukan kita.
https://www.caknun.com/2018/raja/
====================
Sudah Tak Menarik Lagi Jadi Setan
• • Dibaca normal 1 menit TetesSemua sisi kehidupan kita sudah palsu. Setan bilang kepada saya: “Tidak ada tantangan lagi. Manusia bukan tandingan Setan sama sekali. Manusia sangat mudah kami kendalikan. Sangat tidak memiliki kepegasan dan ketahanan untuk mempertahankan kemanusiaannya. Sungguh sudah tidak menarik lagi bertugas sebagai Setan…”
Sumber: Nyicil Simpati Kepada Setan
https://www.caknun.com/2018/sudah-tak-menarik-lagi-jadi-setan/
=====================================
Mafia kapitalis-kapitalis raksasa yang melakukan tipu daya dan penguasaan-penguasaan yang tak kentara sekarang ini, bukan tidak ada kemungkinan akan dicekik oleh orang-orang yang mereka rendahkan, mereka bodoh-bodohkan dan mereka tipu dengan segala cara. Kekuatan mereka bisa dikalahkan oleh kecepatan para Malaikat supporter para pejuang. Wa ma romaita idz romaita walakinnalloha roma. Dan kecepatan para penjajah dikalahkan oleh momentum dari Tuhan. Kalah oleh waktu. Oleh sa’ah. Dan Tuhan menyatakan fantadzirissa’ah.
https://www.caknun.com/2018/fantadzirissaah/
https://www.caknun.com/2018/krisis-wujud-ekspresi/
==============================
Tidak Sungguh-sungguh Mengakui Tuhan
• • Dibaca normal 1 menit TetesYang kita alami sekarang ini adalah: Tuhan diakui, tapi tidak sungguh-sungguh. Allah disebut, tapi proforma dan iseng-iseng saja. Nama agama dijunjung, tapi ajarannya hanya dilaksanakan sebatas kondusif terhadap keperluan kita. Nabi kita rekrut untuk ngikut dan membenarkan langkah-langkah kita. Tuhan kita angkat sebagai ‘karyawan’ yang bekerja untuk karier pribadi dan sukses politik dan ekonomi kita.
https://www.caknun.com/2018/tidak-sungguh-sungguh-mengakui-tuhan/
=========================================
Ditertawakan oleh Nasib
• • Dibaca normal 1 menit TetesManusia tidak bisa mengalahkan nasibnya sendiri, dan yang para pengabdi ilmu lakukan adalah membunuh nasib itu dengan ilmu, sehingga nasib menertawakannya selama keabadian. Manusia tidak bisa memastikan apa kabar dunia dan kehidupan lima manit mendatang, dan yang para pemikul ilmu lakukan adalah melakukan penekanan, pemaksaan, penyempitan dan temporalisasi atas apa yang mereka maksudkan dengan masa depan. Dengan pengorbanan mereka merelakan kemanusiaannya menjadi cacat, pincang, tidak berkelengkapan, sumbang, tidak seimbang dan tanpa keutuhan.
https://www.caknun.com/2018/ditertawakan-oleh-nasib/
================================
Semua adalah Pancasila
• • Dibaca normal 1 menit Tetes
“Untunglah” selama puluhan tahun bangsa ini terlanjur dididik oleh konsep bahwa “Nusantara bukan Kukuruyuk”. Mereka meyakini “Indonesia bukan Jawa” atau “Indonesia bukan Islam”.
Mereka belum mengenal pandangan sebaliknya: Indonesia itu ya Bugis ya Tolaki ya Madura ya Sasak dll. Indonesia itu ya Hindu ya Budha ya Kristen ya Katholik ya Islam ya Darmogandhul dan Gatoloco dan semuanya. Semua mereka adalah Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika itu mengutamakan penerimaan, bukan gagah menegakkan penolakan. Dari pihak manapun.
Sumber: Rindu Menyatu
https://www.caknun.com/2018/semua-adalah-pancasila/
==============================
Mereka belum mengenal pandangan sebaliknya: Indonesia itu ya Bugis ya Tolaki ya Madura ya Sasak dll. Indonesia itu ya Hindu ya Budha ya Kristen ya Katholik ya Islam ya Darmogandhul dan Gatoloco dan semuanya. Semua mereka adalah Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika itu mengutamakan penerimaan, bukan gagah menegakkan penolakan. Dari pihak manapun.
Sumber: Rindu Menyatu
https://www.caknun.com/2018/semua-adalah-pancasila/
==============================
Tidak Bisa Berharap Apa-apa
• • Dibaca normal 1 menit TetesKita semua ini tidak bisa berharap apa-apa kepada dunia, tidak bisa berharap apa-apa terhadap negara, tidak bisa berharap apa-apa pada Parpol, tidak bisa berharap apa-apa kepada Pemilu, tidak bisa berharap apapun saja yang lemah-lemah di dunia ini. Tidak berarti saya menidakkan semua yang di atas, tetapi ketergantungan kita yang utama hanya kepada Allah Swt dan kepada syafaat Rasulullah Saw.
https://www.caknun.com/2018/tidak-bisa-berharap-apa-apa/
=================================
Naluri Berbagi
• • Dibaca normal 1 menit TetesTuhan menyediakan naluri dan benih akhlaq untuk saling berbagi, saling menyejahterakan. Manusia dianugerahi bakat untuk merasakan nikmat dalam berjamaah. Tak ada manusia yang aslinya sanggup merasa tenteram jika di sisinya ada saudaranya yang kelaparan, atau mampu tidak gelisah jika di depan matanya ada siapapun yang mengalami luka penderitaan.
https://www.caknun.com/2018/naluri-berbagi/
==========================
Kewajaran
• • Dibaca normal 1 menit TetesKewajaran matahari adalah menerangi dengan adanya dan menggelapkan dengan tiadanya. Kewajaran angin adalah menafasi dan melemparkan. Kewajaran air adalah meminumi dan menenggelamkan. Kewajaran manusia adalah kesetiaan berjuang me-manage dan mengadilkan takaran cahaya matahari agar menyehatkan, takaran kendali angin agar menyamankan, takaran luas tanah agar menyeimbangkan, serta takaran nyala api agar mematangkan.
https://www.caknun.com/2018/kewajaran/
=========================
Ketidaktahuan Kemanusiaan
• • Dibaca normal 1 menit TetesOrang yang bertahun-tahun mempelajari mana yang benar dan mana yang salah dalam kehidupan, tidak dijamin memiliki keberanian mental untuk mengemukakan sesuatu hal itu benar dan sesuatu hal itu salah. Tinggi dan luasnya ilmu pengetahuan seorang cendekiawan tidak menjanjikan jaminan moral. Artinya, dari kenyataan itu tercermin ketidaktahuan kemanusiaan. Di dalam diri seseorang tidak terdapat keterkaitan positif antara pengetahuan, ilmu, mentalitas dan moralitas.
https://www.caknun.com/2018/ketidaktahuan-kemanusiaan/
==================================
Bejana Berhubungan
• • Dibaca normal 1 menit TetesHidup ini “bejana berhubungan“, secara ruang dan waktu, jatah dan keseimbangan merupakan tradisi penciptaan Allah. Sedetik kebaikan dan sezarrah keburukan selalu memperoleh penyeimbang-Nya. Seorang yang dirugikan akan memperoleh ganti rugi. Seorang yang merugikan akan ’ditarik pajak’ oleh hukum kehidupan.
https://www.caknun.com/2018/bejana-berhubungan/
=============================
Retorika dan Diplomasi Tuhan
• • Dibaca normal 1 menit TetesManusia hendaknya tahu diri, belajar bertawadlu’ dan mencoba mengenali rahasia-rahasia firman-Nya, atau yang kalau memakai bahasa keduniaan manusia; mengenali retorika dan diplomasi-Nya. Jangan sekali-kali kita terjebak dalam kandungan dan membayangkan allah memiliki kepentingan atas kehidupan dan segala pekerjaan kita.
https://www.caknun.com/2018/retorika-dan-diplomasi-tuhan/
===================================
Ruang Kerendahan Hati
• • Dibaca normal 1 menit TetesBisakah kita menumbuhkan kerendahan hati di balik kebanggaan-kebanggaan? Masih tersediakah ruang di dalam kita dan di akal kita untuk sesekali berkata kepada diri sendiri, bahwa yang bersalah bukan hanya mereka, bahwa yang melakukan dosa bukan hanya ia, tapi juga kita.
https://www.caknun.com/2018/ruang-kerendahan-hati/
===============================
Kedewasaan
• • Dibaca normal 1 menit Tetes
Tanda kedewasaan adalah tercapainya keseimbangan batin di mana akal pikiran bekerja dengan emosi untuk saling mengontrol dan membenahi proporsinya masing-masing.
https://www.caknun.com/2018/kedewasaan/
========================
Ujian Mata Pelajaran Uang
• • Dibaca normal 1 menit TetesUjian utama Allah ialah mata pelajaran uang. Uang itu adalah kertas ujian, meskipun tidak berarti bahwa dunia membutuhkan sebanyak mungkin pengemis dan orang miskin, agar makin banyak pula jumlah kaum sufi yang menjadi matang sesudah mempetualangi ujian.
https://www.caknun.com/2018/ujian-mata-pelajaran-uang/
=================================
LANJUTKAN...
BERSAMBUNG KE "TETES" BULAN MEI 2018
- Muhammad Ainun Nadjib
- Emha Ainun Nadjib
=========================================
Share & Posting by Yaddie Jossmart
Tidak ada komentar:
Posting Komentar