Kamis, 10 Mei 2018

Tetes Bulan Desember 2017

Tetes, Desember 2017

Kumpulan Tetes demi Tetes di Bulan Desember 2017

 

Tak Ada yang Sejati dan Abadi

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Tidak ada Pemerintah, Kaisar, Jenderal, Raja, Presiden, Konglomerat dan siapapun yang sejati menguasai dunia, kecuali Tuhan sedang memegang kedua kaki mereka atau mencengkeram leher mereka sampai waktu yang Ia tentukan untuk membenturkan mereka ke tembok kebenaran-Nya.

Tidak ada kegagahan yang sejati dan abadi, tidak ada kehebatan yang sejati dan abadi, tidak ada kesaktian keampuhan kemegahan yang sejati dan abadi, kecuali Tuhan meminjamkannya untuk menguji mereka yang diuji.

https://www.caknun.com/2017/tak-ada-yang-sejati-dan-abadi/ 
**********

Puasa Kata-Kata

 •   •  Dibaca normal 1 menit







Akibat Merendahkan Dongeng

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Direndahkannya dongeng merupakan salah satu cara untuk memisahkan bangsa kita dari sejarahnya. Menghapus masa silamnya. Mengubur peradaban yang pernah dicapai oleh para leluhur.
Sehingga bangsa kita menjadi kosong pengetahuan tentang diri mereka sendiri.
Berikutnya bangsa kita menjadi tidak percaya diri. Dengan kata lain, bangsa kita menjadi tidak percaya bahwa ada sesuatu yang bisa dibanggakan di dalam sejarah nenek-moyangnya.

https://www.caknun.com/2017/akibat-merendahkan-dongeng/ 
*********

Merendahkan Bangsa Sendiri

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Budak Bangsa Lain

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Ketiadaan Batas

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Peradaban teknologi dan kebudayaan dibangun dengan pilar angka, padahal toh lenyap di infinitas. Tuhan menganugerahkan kemerdekaan seolah tanpa batas, padahal kemerdekaan adalah alat untuk menentukan batas, tapi kemudian batas-batas dibatalkan oleh ketidak-terbatasan atau ketiadaan batas.

https://www.caknun.com/2017/ketiadaan-batas/ 
**********

Hanyalah Tunggal

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Segala sesuatu, apapun, jagat raya, alam semesta, hanyalah satu. Hanyalah tunggal. Hanyalah Sang Maha Tunggal. Sang Hyang Maha Tunggal menggeliat, meregang, menghembuskan maha-nafas, berlagak memuaikan dirinya, menciptakan konsep 1, 2, 3, 4, miliaran, triliunan, sampai tak terhingga.
 Dan semua regangan-Nya memerlukan waktu sangat lama untuk menemukan sesungguhnya mereka semua hanya bagian dari Tunggal.

https://www.caknun.com/2017/hanyalah-tunggal/ 
**********

Berposisi Doa

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Coba kalau 7 ayat Al-Fatihah digelindingkan berputar 5 kali, sesudah itu pada putaran ke-6 ayat ke-6 atau ke-41 kalau dari awal: ternyata adalah maqam makhluk manusia yang memanggul tugas kekhalifahan: “Ihdinash-shirothol mustaqim”.
Hidup manusia berposisi doa, berposisi belum atau sedang. Sedang berjuang sepanjang hidup hingga hijrah melalui maut, untuk mendapatkan ridha Allah.

https://www.caknun.com/2017/berposisi-doa/
**********

Posisi Ihdinash-shirothol mustaqim

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Dalam urusan diridlai atau tidak diridlai oleh Allah, masuk sorga atau neraka, tersesat atau tidak tersesat, bersertifikasi Muslim atau Kafir, tidak ada manusia yang bisa memastikan dan dipastikan. Tidak berposisi untuk menuduh Kafir, bahkan tidak berposisi untuk meyakini diri Muslim.
Semua manusia berada di tahap “Ihdinash-shirothol mustaqim”.

https://www.caknun.com/2017/posisi-ihdinash-shirothol-mustaqim/ 
**********

Menyatu dengan Allah

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Jika kita menjadi cahaya–karena bersih dari tindak korupsi ekonomi, penindasan politik, kecurangan sosial, penyelewengan hukum serta maksiat kebudayaan–maka insya Allah itulah yang bernama tauhid. Menyatu dengan Allah: Allah nurus-samawat wal-ardl.

https://www.caknun.com/2017/menyatu-dengan-allah/
**********

Muhammad Tidak Kuno

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Muhammad tidak pernah disebut “kuno”, meski kita punya Mercedes paling mutakhir, superkomputer, serta segala jenis teknologi yang paling dibangga-banggakan.
Muhammad tidak pernah dikategorikan sebagai manusia masa silam dengan muatan nilai-nilai dekaden, meski kita telah memiliki apa pun yang melambangkan pencapaian-pencapaian kontemporer.

https://www.caknun.com/2017/muhammad-tidak-kuno/ 
**********

Sebab Hancurnya Bangsa

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Hancurnya bangsa tidak terutama terletak pada gagalnya manajemen pengelolaan negara, tidak pada kekayaan bumi rahmat Tuhan menjadi adzab bencana, tidak terletak pada budaya korupsi total, atau tidak pernah tercapainya harapan untuk masyarakat adil makmur. Itu semua hanya akibat.
 Karena sebab utamanya adalah manusia bangsa kita sudah tidak memiliki pagar yang jelas antara serius dengan main-main, antara baik dengan buruk, antara benar dengan salah, antara mulia dengan hina, antara malu dengan bangga.

https://www.caknun.com/2017/sebab-hancurnya-bangsa/ 
**********

Dagang Informasi

 •   •  Dibaca normal 1 menit








Tidak Membandingkan Nasib

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Yang kaya tidak ada alasan untuk menyimpulkan ia lebih sukses dibanding yang miskin. Sebab hidup di dunia tidak ada kaitannya dengan pencapaian dunia.
Yang berkarier memuncak dengan jabatan, pangkat, kemasyhuran dan harta benda, tidak perlu bodoh untuk menganggap yang lain yang tidak mencapai itu semua berada di bawahnya, di belakangnya atau di tempat lain yang marginal.
 Pun yang saleh alim khusyuk sangat religius ahli wirid pakar ibadah dan apapun, sama sekali dilarang dungu untuk merasa lebih mencapai keberhasilan dibanding yang lain.

https://www.caknun.com/2017/tidak-membandingkan-nasib/  

Ke Keduniaan atau ke Akhirat

 •   •  Dibaca normal 1 menit


Kalau kesalehan dipentaskan sebagai sukses hidup di dunia, menjadi cacatlah kesalehan itu. Apalagi harta pangkat karier kekayaan yang dianggap pencapaian dunia, maka merosot jadi lebih rendahlah ia dibanding dunia. Shalat khusyuk bukan pencapaian dunia, melainkan tabungan akhirat. Akhlak yang baik bukan citra keduniaan, melainkan batu-bata jalanan ke sorga.

Uang banyak adalah pencapaian dunia, sedangkan manfaat uang itu adalah sukses akhirat. Harta bertumpuk menjadi keberhasilan dunia atau akhirat bergantung pada pengolahan kompatibiltasnya, ke keduniaan atau ke akhirat.



Mendekatkan Jarak dengan Allah

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Silakan memilih apa saja yang membuatmu bergerak mendekat ke Allah dan membuat Allah mendekat kepadamu. Tidak peduli kegembiraan atau kesengsaraan, asalkan membuat Tuhan dan engkau berdekatan.
Tidak peduli uang sedikit atau banyak, rumah besar atau kecil, mobil atau sepeda, hafal Qur`an atau tidak, jadi presiden atau kuli pasar, hidup mapan atau gelandangan, apapun saja, asalkan engkau olah menjadi alat untuk mendekatkan jarak antara Tuhan denganmu.

https://www.caknun.com/2017/mendekatkan-jarak-dengan-allah/ 
**********

Bekal Ilmu

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Orang yang menjalani hidup di jalan keinginan, cukup berbekal nafsu, ditambah sedikit ilmu yang kompatibel dengan nafsunya itu. Tapi orang yang melakoni kehidupan mencari yang ia butuhkan, bekal yang ia perlukan sejak awal adalah ilmu.

https://www.caknun.com/2017/bekal-ilmu/
**********

Muhammad Hadir Kembali

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Muhammad senantiasa hadir kembali. Muhammad senantiasa lahir dan lahir kembali: memunculkan “diri”-nya dalam setiap konteks pemikiran, manifestasi peradaban dan kebudayan, serta dalam setiap produk dan ungkapan kemajuan. Muhammad tidak pernah mati, kecuali darah daging dan tulang belulangnya yang telah manunggal dengan tanah. Badan Muhammad telah bertauhid dengan hakikatnya, yakni tanah itu.
Muhammad yang hidup sekarang bukan lagi jasmani itu, karena telah ditransformasikan ke dalam wujud-wujud yang lebih lembut dan hakiki. Setiap transformasi selalu berlangsung dengan pengurangan, penambahan, perubahan, dan pergeseran. Darah daging Muhammad tidak terbawa sampai kepada kita sekarang, apalagi ke negeri Allah yang hakiki kelak.

https://www.caknun.com/2017/muhammad-hadir-kembali/ 
**********

Ambisi Pribadi

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Kalau sekadar cita-cita menjadi presiden, pengusaha sukses, tokoh berprestasi, orang kaya dan yang semacam-macam itu, sangat mudah mencapainya. Apalagi di zaman sekarang ini, di mana siapa saja dianggap pantas menjadi apa saja.
Di zaman di mana ukuran yang berlaku adalah kepentingan pihak yang berkuasa, yang menguasai modal dan perangkat-perangkat sejarah. Tetapi yang begitu-begitu itu namanya bukan cita-cita, melainkan ambisi. Jelasnya, ambisi pribadi.

https://www.caknun.com/2017/ambisi-pribadi/ 
**********

Karier Memalukan

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Jika kita punya seratus piring nasi hari ini dan jutaan piring nasi untuk makan sampai ke masa depan, sementara orang lain hari ini belum pasti akan bisa makan sepiring nasi — itu bukanlah pencapaian cita-cita. Itu sukses karier pribadi.
 Dan karier pribadi itu memalukan di tengah sesama makhluk di jagat raya, apalagi di hadapan Maha Pencipta dan Pemilik Sejati segala sesuatu.

https://www.caknun.com/2017/karier-memalukan/
*********

Melampaui Maut

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Segala sesuatu yang dibatasi oleh mati, bukanlah sukses. Sukses adalah suatu pencapaian yang melampaui maut, yang abadi melintasi kematian, mengalir hingga titik simpul di mana awal dan akhir menyatu.

https://www.caknun.com/2017/melampaui-maut/
**********

Bukan Capaian Cita-cita

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Seandainya pun sukses yang dicapai tidak hanya berlaku pribadi, melainkan berlaku se-Negara atau se-Dunia, tetapi terbatas pada kemakmuran, sandang pangan beres, transportasi lancar, papannya gedung-gedung pencakar langit, sampai pun bisa berkomunikasi dengan teman di kutub utara memakai jari-jari sambil buang air besar, ditambah merebaknya balon-balon maya di atas kepulauan Nusantara — itu bukan pencapaian cita-cita.
Itu teknologi dan peradaban yang tidak berlaku lagi begitu jantung manusia berhenti berdetak.

https://www.caknun.com/2017/bukan-capaian-cita-cita/ 
**********

Adil Makmur

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Kemakmuran sungguh-sungguh tidak bisa menjadi parameter primer dari sukses kehidupan. Indonesia anak bungsu yang sedang online hari-hari ini, dibekali oleh Bangsa yang melahirkannya dengan pedoman sangat sederhana namun sanggup mengantarkan mereka menuju sukses sejati dan abadi.

Yakni: Adil Makmur. Bukan Makmur Adil. Kalau kemakmuran ditempuh sebagai tujuan utama, semua peradaban menjalaninya melalui jalan ketidakadilan.
Sebaliknya jika keadilan yang ditempuh, maka kemakmuran akan menemukan karakternya yang lebih luas dan multidimensional bagi manusia dan kemanusiaan.

https://www.caknun.com/2017/adil-makmur/ 
**********

Keadilan dan Kemakmuran

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Keadilan adalah kemakmuran yang sejati. Kemakmuran yang berdiri sendiri, akan selalu melanggar keadilan, dan sibuk mengembangkan ilmu dan metode untuk mengkamuflase ketidakadilan supaya tampak sebagai keadilan.
Lelaku adil melampaui mati, kemakmuran sia-sia karena setiap orang hanya punya satu kepastian: menunggu giliran mati.
 Dan manusia benar-benar akan mati kalau ilmunya menyangka bahkan meyakini bahwa yang disebut mati itu sungguh-sungguh mati.

https://www.caknun.com/2017/keadilan-dan-kemakmuran/
**********

Cita-cita Muhammad

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Masuk sorga itu pasti bagi Muhammad, tetapi ia mengisi malam-malamnya dengan tangis. Masuk sorga adalah pencapaian pribadi, dan Baginda Muhammad tidak bergembira-ria merayakan itu.
Sebab hinalah bagi kepribadian beliau untuk bangga dan gembira oleh pencapaian pribadi.
Yang disebut cita-cita oleh Baginda Muhammad adalah keadilan akhlak ummat manusia di Bumi, perkebunan luas rahmatan lil’alamin, yang buahnya adalah kemakmuran rohani dan bonus kemakmuran jasmani.

https://www.caknun.com/2017/cita-cita-muhammad/ 
**********

Filsafat, Akar Ilmu

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Orang hidup tidak bisa mengelak dari filsafat, meskipun tidak setiap orang perlu menjadi ahli filsafat. Narik becak saja harus ada landasan filsafatnya, yang tercermin pada pemahamannya kenapa dia narik becak, niatnya apa, manfaatnya apa.
Filsafat itu kan akar ilmu. Kalau kita narik becak tanpa fisolofi hidup yang jelas, misalnya niat mensyukuri anugerah badan sehat atau mencari nikmatnya membanting tulang untuk menghidupi anak istri, kita jadi mudah lelah.

https://www.caknun.com/2017/filsafat-akar-ilmu/
**********

Spekulasi

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Semua hal dalam hidup ini ya spekulasi, kecuali yang sudah terjadi. Padahal begitu terjadi, ia langsung menjadi masa silam. Yang kita hadapi setiap detik adalah sesuatu yang kita belum tahu, sehingga posisi kita selalu adalah spekulasi.
Supaya spekulasi itu tidak membosankan dan membuat kita putus asa, kita wujudkan menjadi usaha terus-menerus, kerja keras dan doa kepada Tuhan.

https://www.caknun.com/2017/spekulasi/ 
**********

Politik

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Politik adalah mandat penataan keadilan dan kalau bisa disertai kesejahteraan bagi yang memandati untuk dikerjakan oleh yang dimandati, karena mereka digaji sangat besar.
Tetapi yang disebut politik saat ini adalah peluang lima tahunan bagi mandataris politik untuk mencari laba pribadi dan golongan, dengan cara menipu-daya para pemberi mandat, meracuni mereka, menyihir mereka, meninabobokkan mereka.

https://www.caknun.com/2017/politik/ 
**********

Dunia = Ilustrasi

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Dunia ini dirancang Tuhan memang untuk sekadar hiasan. Dunia ini dikonsep bukan sebagai substansi, melainkan ilustrasi. Ilustrasinya jangan melebihi dan mengalahkan substansinya.
Itu bodoh dan pasti rugi sendiri.
Apalagi karena terlalu mensubstansikan ilustrasi maka manusia melakukan korupsi, perebutan, penjajahan, perampokan, penindasan, penguasaan, sekadar untuk berhias beberapa saat.

https://www.caknun.com/2017/dunia-ilustrasi/ 
**********

Semua Berdzikir

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Apa yang tidak berdzikir: nafasmu, detak jantungmu, mengalirnya darahmu, berputarnya sel-sel terkecilmu. Tuhan memberitahukan bahwa semua yang di langit dan bumi bertasbih kepada-Nya, shalat kepada-Nya, berdzikir dan wiridan kepada-Nya.
Tidak hanya manusia dan makhluk hidup lainnya. Tapi juga gunung, angin, daun, embun, asap, ikan-ikan dan burung-burung. Bahkan burung disebut langsung oleh Tuhan sebagai contoh makhluk yang bertasbih dan sholat.

https://www.caknun.com/2017/semua-berdzikir/
**********

Pergilah Bercermin

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Cobalah engkau beranjak dari kursi, pergilah ke cermin. Sejenak saja. Tataplah wajahmu, badanmu, pakaianmu, dan seluruh penampilanmu. Lihatlah warna pakaianmu dan katakan “Itulah warna kesukaanku”.
Kemudian pandang wajahmu, hidung dan bibirmu, dan katakan kepada dirimu bahwa itu semua jangan sampai dihubungkan dengan rasa suka atau tak suka. Karena wajah, hidung dan bibir yang ada padamu itu bukanlah hakmu.

https://www.caknun.com/2017/pergilah-bercermin/ 
**********

Egois

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Yang dimaksud orang egois adalah orang yang seakan-akan adanya dirinya itu berasal dari dirinya sendiri. Jadi, sebelum ada dirinya, sudah ada dirinya dulu.
Dan kelak, sesudah tak ada dirinya karena larut dengan tanah kuburan, ternyata masih ada dirinya, entah yang mana.

https://www.caknun.com/2017/egois/
**********

Budaya dan Firman

 •   •  Dibaca normal 1 menit




Sanggup Mengubur Diri Sendiri

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Orang yang bisa berangkat tidur tanpa mengingat Allah dan tetap nyenyak meskipun hari itu ia belum minta maaf kepada pihak yang disalahinya, orang yang berani berkata gagah dan muluk dalam keadaan dirinya menyakiti orang lain – adalah orang yang kelak kalau mati ia sanggup menguburkan dirinya sendiri.

https://www.caknun.com/2017/sanggup-mengubur-diri-sendiri/
*********

Ilmu Dajjal

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Ilmu dajjal itu mata satu, tapi kemudaratannya beribu-ribu, yakni ilmu membelah. Hitam dan putih, kami dan mereka, aku dan dia, sini dan sana, atas dan bawah. Kita benar mereka salah.
Dajjal adalah aktualisasi paling transparan dari sifat jahiliyah, yakni kepandaian yang bodoh, kecanggihan yang mencelakakan dirinya sendiri.

https://www.caknun.com/2017/ilmu-dajjal/
**********

Tidak Ilmiah

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Orang yang dalam hidupnya bersikap seakan-akan Allah tidak ada, adalah orang yang bersikap tidak ilmiah terhadap realitas objektif eksistensinya.



Orang Tak Perlu Menolongnya

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Orang yang tangannya bergerak mengerjakan sesuatu dan bersikap seolah-olah dia sendirilah yang menciptakan tangan itu, sehingga Allah tidak terdapat di dalam peta kesadarannya — adalah orang yang sangat mandiri, sehingga kalau ia mengalami kesulitan, orang lain tidak perlu menolongnya.



Sakit Tak Perlu Obat

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Orang yang bersikap gagah dan kuat dalam hidupnya, bahkan memiliki keberanian untuk menggagahi orang lain, adalah orang yang kalau ditimpa sakit — ia tidak memerlukan obat, sehingga siapapun tidak perlu memberinya obat.

https://www.caknun.com/2017/sakit-tak-perlu-obat/
**********

Yang Menentang Allah

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Orang yang hidupnya penuh keberanian kepada Allah, sehingga berani mengabaikan eksistensi-Nya, berani meremehkan qadla dan qadar-Nya, bahkan berani menentang perintah-Nya — adalah orang yang memiliki kesanggupan untuk memberi perintah kepada jantungnya untuk bekerja atau berhenti, kapan saja ia mau.

https://www.caknun.com/2017/yang-menentang-allah/ 
*********

Acuh Tak Acuh Terhadap Allah

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Manusia modern adalah makhluk Tuhan yang kesadaran primernya bukan ingatan diri sebagai makhluk Tuhan, melainkan kesadaran yang ia sangka paling rasional bahwa dirinya adalah seseorang yang mandiri, bebas, merdeka, tidak memerlukan guru, tidak membutuhkan mursyid, acuh tak acuh terhadap tuntunan Allah.
Tidak ada siapa pun yang mewasiati apa pun kepada manusia modern, karena firman Allah tidak bisa disahkan sebagai rujukan bagi ilmu mereka.

https://www.caknun.com/2017/acuh-tak-acuh-terhadap-allah/
********* 

Sedang Tuhan Berendah Hati

 •   •  Dibaca normal 1 menit
Tidak ada umat Allah di dalam penciptaan makhluk-Nya yang melebihi keangkuhan manusia era modern yang sikapnya sangat sinis dan kasar dalam hal tidak bersedia digurui.
Sedangkan Tuhan berendah hati berpura-pura menanyakan kepada hambaNya: “Katakan apa kesulitanmu, mintalah jalan keluar kepadaKu, nanti Kukabulkan”

https://www.caknun.com/2017/sedang-tuhan-berendah-hati/ 




emha-ainun-najib-caknun-mbahnun

  • Muhammad Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) melakukan dekonstruksi pemahaman nilai, pola komunikasi, metoda perhubungan kultural, pendidikan cara berpikir, serta pengupayaan solusi masalah masyarakat.



  • Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) menelusuri alam(default)nya manusia dan kehidupan, mengijtihadi (mengkhalifahi)(mengkreatifi)(custom, carangan) budidaya sosial (dari ulat-kepompong-kupu hingga politik dan peradaban) agar memasuki masa depan yang segelombang dengan yang dirancang dan diwujudkan oleh Maha Pengqadla dan Pengqadar.
==============================

Posting by Suyadi Jossmart

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar