Sabtu, 21 Juli 2018

Tetes Bulan Juni 2018


Ta`dib Puasa

 •   •  Dibaca normal 1 menit

tetes-tadib-puasa-emha-ainun-nadjib-caknun-mbahnun-juni18-ramadlan11-sinaubarengjoss
TETES,  Ta'dib Puasa






Puasa Bukan Kehebatan

 •   •  Dibaca normal 1 menit




#Ramadlan, 12

https://www.caknun.com/2018/puasa-bukan-kehebatan/
===========================================

Strategi Puasa

 •   •  Dibaca normal 1 menit
tetes-ramadlan13-strategi-puasa-caknun-mbahnun-emha-ainun-nadjib-juni18-sinaubarengjoss
Tetes,  Strtegi Puasa
 Manusia itu bukan hanya makhluk kecil yang berkembang menjadi besar, tapi juga kanak-kanak yang berjuang menjadi dewasa. Makhluk mentah yang memproses dirinya menjadi manusia matang. Manusia yang berkembang dari pandai menjadi baik, dari baik menjadi indah, dari indah menjadi bijaksana, dari bijaksana menjadi bermanfaat. Panduannya adalah prinsip puasa, disiplin puasa, mekanisme puasa, lelaku puasa, strategi puasa. Peradaban-peradaban besar dalam sejarah manusia akhirnya hancur karena meremehkan puasa.

#Ramadlan,13

https://www.caknun.com/2018/strategi-puasa/ 
==========================================

Puasa Pringisan dan Cengengesan

 •   •  Dibaca normal 1 menit

tetes-ramadlan14-puasa-prigisan-dan cengengesan-emha-ainun-nadjib-caknun-mbahnun-juni18-sinaubarengjoss
TETES, Puasa Pringisan dan Cengengesan










Tak Ada Pilihan Kecuali Puasa

 •   •  Dibaca normal 1 menit


tetes-ramadlan15-tidak-ada-pilihan-kecuali-puasa-emah-ainun-nadjib--caknun-mbahnun-juni18-sinaubarengjoss
TETES, Tidak Ada Pilihan Kecuali Puasa
Mungkin kebanyakan orang, termasuk para Muslim, puasa itu hakikatnya adalah perintah dan aturan, yang merupakan bagian dari Rukun Islam. Karena perintah, punya kemungkinan untuk dilanggar: Allah kasih pintu “Siapa yang mempercayai dan menjalankannya, percayalah dan jalanilah. Siapa yang tidak percaya dan membangkang, membangkanglah“. Jarang diingat bahwa puasa itu prinsip manajemen manusia dalam mengelola kehidupan dan keselamatannya. Prinsip itu berdasar konsep Allah ketika menciptakan manusia. Tidak ada pilihan lain dari Allah, manusia tinggal menjalaninya menuju keselamatan dan ridla-Nya. Atau menolaknya menuju kehancuran karena tidak akan sampai kepada-Nya. Pun mustahil manusia membangkang dari pengendalian dan batasan: wanita berpuasa dari seribu lelaki untuk menjadi istri. Suaminya mengenakan satu saja dari seratus pakaiannya.

# Ramadlan,15

 https://www.caknun.com/2018/tak-ada-pilihan-kecuali-puasa/
===========================================

Salah Satu Puasa Maiyah

 •   •  Dibaca normal 1 menit

tetes-ramadlan16-salah-satu-puasa-maiyah-emha-ainun-nadjib-caknun-mbahnun-juni18-sinaubarengjoss
TETES, Salah Satu Puasa Maiyah






Puasa Itu Pelajaran ataukah Ujian?

 •   •  Dibaca normal 1 menit

tetes-ramadlan17-puasa-itu-pelajaran-ataukah-ujian?-emha-ainun-nadjib-caknun-mbahnun-juni18-sinaubarengjoss
TETES,  Puasa itu Pelajaran atau Ujian
Puasa itu mata pelajaran ataukah mata ujian bagi yang menjalankannya? Kalau pelajaran, para pelakunya berpindah dari belum tahu menuju tahu. Kalau ujian, dari belum bisa menjadi bisa, dari belum mau menjadi mau. Kita menyangka ber-shiyam 30 hari Ramadlan itu keberhasilan. Padahal ia baru tahap kelas-kelas bersekolah sebelum berjuang dalam kehidupan. Ia input. Output-nya adalah ketika kita sudah pandai dan ikhlas ber-shoum: yakni mempuasai, menahan diri, membatasi dan mengendalikan sangat banyak hal dalam praktik kehidupan nyata. Dan medannya justru bukan satu bulan, melainkan sepanjang usia.

#Ramadlan,17



https://www.caknun.com/2018/puasa-itu-pelajaran-ataukah-ujian/ 
============================================

Puasa, Ideologi, dan Strategi

 •   •  Dibaca normal 1 menit

tetes-radmadlan18-Puas-ideologi-dan-strategi-emha-ainun-nadjib-caknun-mbahnun-juni18-sinaubarengjoss
TETES,  Puasa Ideologi dan Strategi




https://www.caknun.com/2018/puasa-ideologi-dan-strategi/
============================================

Wahai Orang-orang yang Berilmu

 •   •  Dibaca normal 1 menit

tetes-ramadlan19-Wahai-orang-orang-yang-berilmu-emha-ainun-nadjib-caknun-mbahnun-juni18-sinaubarengjoss
TETES,   Wahai Orang-Orang Yang Berilmu
Tidak terlalu diperhatikan, apalagi dipikirkan, oleh hampir semua pelaku puasa dan Ahli-ahli Agama–bahwa perintah Shiyam bukanlah kepada “alladzina a’lamu” (orang-orang yang berilmu), “ayyuhan-nas” (wahai manusia) maupun satuan-satuan nilai lain pada manusia: yang baik, yang saleh, yang pecinta atau apapun. Bukan kepada itu semua perintah Shiyam ditetapkan oleh Allah. Melainkan untuk dan kepada “orang-orang yang beriman”. Mungkin salah satu sebabnya adalah pengetahuan dan penghayatan hidup ummat manusia sampai abad ini, termasuk Kaum Muslimin: tidak pernah sungguh-sungguh meneliti apa saja yang bisa dicapai dengan ilmu, serta apa yang hanya bisa disentuh dengan iman.

#Ramadlan,19

 https://www.caknun.com/2018/wahai-orang-orang-yang-berilmu/
========================================== 

Untuk Mereka yang Mengupayakan Iman

 •   •  Dibaca normal 1 menit   

tetes-ramadlan20-untuk-mereka-yang-mengupayakan-iman-emha-ainun-nadjib-caknun-mbahnun-juni18-sinaubarengjoss
TETES,  Untuk Mereka Yang Mengupayakan Iman
Bahkan sasaran subjek perintah Shiyam itu adalah “amanu” bukan “al-mu`minun“. Bukan orang yang secara formal disebut atau memiliki identitas Kaum Beriman. Melainkan “amanu”, manusia yang sedang dalam proses memperjuangkan keimanannya kepada Allah swt, yang goal-nya adalah keamanan di keharibaan-Nya.
Artinya, pada manusia yang diperintahkan untuk Shiyam itu, keberadaan imannya belum baku, belum permanen, belum final, belum selesai, melainkan masih sedang berproses. Semua yang berproses artinya adalah mengalami pasang surut, naik turun, timbul tenggelam, bahkan mengada dan meniada.
Salah satu kemungkinan ilmu dan makna dari perintah Shiyam kepada para “amanu”, puasa itu “dipaksakan oleh Allah” sebagai semacam “wajib militer”–pelatihan total untuk belajar menempuh kehidupan yang produknya adalah keselamatan. Peradaban yang tidak berpuasa pasti akan tidak selamat.

#Ramadlan,20

https://www.caknun.com/2018/untuk-mereka-yang-mengupayakan-iman/ 
============================================

Puasa Menawarkan Keselamatan

 •   •  Dibaca normal 1 menit

tetes-ramadlan21-puasa-menawarkan-keselamatan-emha-ainun-nadjib-caknun-mbahnun-juni18-sinaubarengjoss
TETES, Puasa Menawarkan  Keselamatan
Ada yang mempertanyakan kenapa menyebut “kewajiban berpuasa” dengan “paksaan untuk puasa”. Kenapa memakai istilah Allah memaksa manusia untuk puasa, shalat, berhaji dan seterusnya. Saya ambilkan tiga saja atau tiga dulu sebabnya. Pertama, hal puasa itu, Allah memaksa manusia berpuasa sebagai tanggung jawab-Nya untuk menawarkan keselamatan. Sebab sebelumnya manusia dikasih kecenderungan untuk rakus, serakah, serba berlebihan, lebay, malas untuk mengenal batas. Potensi keserakahan manusia tidak seimbang dengan kesadaran untuk membatasi diri. Kalau manusia meneriakkan “merdeka!” atau omong banyak tentang kemerdekaan: maksudnya ia sedang membuka jalan selebar-lebarnya untuk bisa melampiaskan keserakahannya.

#Ramadlan,21

https://www.caknun.com/2018/puasa-menawarkan-keselamatan/
============================================

Menyangga Kemerdekaan

 •   •  Dibaca normal 1 menit

tetes-ramadlan22-menyangga-kemerdekaan-emha-ainun-nadjib-caknun-mbahnun-juni18-sinaubarengjoss
TETES,   Menyangga Kemerdekaan
Tuhan memaksa? Kenapa? Karena manusia hanya barang bikinan. Manusia hanyalah secangkir kopi di tangan manusia. Secangkir kopi dipaksa untuk menjadi secangkir kopi, tanpa bisa menawar untuk dijadikan secangkir teh. Bahkan ia hanyalah airnya, gelasnya, butir kopinya, atau tanaman kopinya. Air dipaksa menjadi air, gelas dipaksa menjadi gelas, kopi dipaksa menjadi kopi. Manusia dipaksa dijadikan manusia, kepalanya dipaksa menjadi kepalanya, tangan kakinya dipaksa menjadi tangan kakinya, serta seribu anasir lainnya dipaksa untuk menjadi masing-masing anasirnya.
Manusia hanya makhluk. Ia tiada. Bahkan tak pantas disebut tiada, sebab pada hakikatnya ia tidak punya modal apapun untuk berdialektika di antara ada atau tiada. Allah mencoba meniupkan kemerdekaan di ubun-ubun manusia, meskipun sebelum awalnya ia dipaksa berjanji “AlasTu biRobbikum?”. Dan manusia dipaksa menjawab: “Ya. Engkaulah Rabbiku”. Allah mencampakkan manusia ke semesta kemerdekaan: “Yang percaya kepada-Ku, percayalah. Yang membangkang, membangkanglah”. Dan sekian kurun zaman, manusia tidak lulus menyangga kemerdekaannya. Hasil terbesar peradaban dan kebudayaannya hanyalah menganiaya dirinya sendiri dan merusak dunia.

#Ramadlan,22

https://www.caknun.com/2018/menyangga-kemerdekaan/ 
====================================

Mencintai Makanan

 •   •  Dibaca normal 1 menit
tetes-ramadlan23-mencintai-makanan-emha-ainun-najib-caknun-mbahnun-juni18-sinaubarengjoss


Indah dan Sucinya Semua Bulan

 •   •  Dibaca normal 1 menit

tetes-ramadlan24-Indah-dansucinya-semua-bulan-emha-ainun-nadjib-caknun-mbahnun-juni18-sinaubarengjoss
TETES, Indahdan Sucinya Semua Bulan
Allah sendiri berfirman “Bulan Ramadlan yang padanya Qur`an diturunkan”. Lantas kita anggap bulan-bulan lain bukanlah bulan-bulan di mana Qur`an diturunkan. Padahal selama 22 tahun 2 bulan 22 hari rentang waktu ayat-ayat Qur`an dicicil diwahyukan secara bertahap, mungkin tak ada bulan yang tidak kebagian jatah turunnya Qur`an, bahkan mungkin tak ada hari yang luput atau lolos dari keindahan turunnya ayat-ayat Qur`an. Belum lagi bulan Rabi’ul Awal adalah bulan sangat indah dan amat istimewa karena dipilih Allah untuk menghadirkan makhluk utama, mutiara, emas permata, intan berlian, yang paling utama Ia cintai dan Ia muliakan melebihi siapapun dan apapun lainnya. Yakni kinasih kita Kanjeng Nabi Muhammad Saw, yang karena adanya beliau maka kita bisa bertahan kerasan dan betah hidup di dunia yang penuh kepalsuan dan halusinasi ini.

#Ramadlan,24

https://www.caknun.com/2018/indah-dan-sucinya-semua-bulan/
=======================================

Pada-Mu Hamba Tiada

 •   •  Dibaca normal 1 menit

tetes-fitri1-Padamu-hamba-tiada-emha-ainun-nadjib-caknun-mbahnun-juni18-sinaubarengjoss
TETES, pada-mu-hamba-tiada
Allahu Akbar Allahu Akbar. Allahu Akbar Allahu Akbar. Maha Pemurah Engkau yang berkenan mengajariku bahwa engkau Allahu Akbar. Itu bukan kata-kataku. Itu bukan hasil penglihatanku. Bukan kesimpulan dan pernyataanku. Aku tidak punya pernyataan tentang-Mu. Aku tak punya kata tentang Engkau. Hurufku sirna. Diriku musnah. Hidupku fana. Pada-Mu hamba tiada.

#Fitri, 1

https://www.caknun.com/2018/pada-mu-hamba-tiada/ 
=====================================

Dunia Berlabel Akhirat

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Lantas Ramadlan kita seram-seramkan untuk keuntungan duniawi. Kita dramatisasikan, kita urgen-urgenkan. Bahkan akhirnya kita komoditaskan. Kita pasarkan. Kita icon-icon-kan untuk jualan apa saja yang kita lumuri Ramadlan. Kita bungkusi Ramadlan. Kita jual Ramadlan berpeti-peti. Kita labeli Ramadlan, kita topengi Ramadlan. Sampai karyawan kita setiap Ramadlan berpakaian Muslim dan setiap Natal berpakaian Sinterklas. Tayangan dan etalase-etalase keduniaan kita hiasi dengan kata Ramadlan, dengan warna dan cahaya Ramadlan yang kita palsukan. Kita kapitalisasi dunia dengan label akhirat.

https://www.caknun.com/2018/dunia-berlabel-akhirat/ 
===================================== 

Jaga Jarak Ya Akbar

 •   •  Dibaca normal 1 menit

tetes-fitri2-jaga-jarak-ya-akbar-emha-ainun-nadjib-caknun-mbahnun-juni18-sinaubarengjoss
TETES,  jaga-jarak-ya-akbar
Wahai Akbar tolonglah aku
menjaga jarak dari-Mu

Karena jika lenyap rentang itu
maka aku menyatu pada-Mu

Dan apabila aku dan Engkau satu
sirna dan tiada aku
tinggal Engkau

Wahai Akbar ulur-ulurlah waktu
agar aku berada di seberang-Mu

Engkau jaga selalu
jangan sampai kita menyatu

Wahai Akbar peliharalah waktu
di mana aku menikmati cinta
antara aku dengan Engkau



Sebab jika Engkau dan aku menjadi kita
kemudian kita menjelma Aku
ngeri kubayangkan tiada lagi diriku

Hingga tak lagi bisa kunikmati
cintaku kepada-Mu

#Fitri, 2

https://www.caknun.com/2018/jaga-jarak-ya-akbar/
===================================

Puasa Kematangan Sosial

 •   •  Dibaca normal 1 menit

tetes-ramadlan26-puas-kematangan-sosial-emha-ainun-najib-juni18-sinaubarengjoss
TETES, puasa-kematangan-sosial
Ada yang menafsirkan puasa Ramadlan adalah training untuk perbaikan watak manusia, mentalnya, akhlaknya, juga dengan demikian komitmen sosialnya. Sehingga dengan disiplin dan pengalaman puasa manusia menjadi lebih matang secara pribadi maupun sosial. Menjadi lebih luas pikirannya, lebih arif mentalnya, lebih dewasa budayanya, serta lebih mendalam rohaninya. Ketika mengalami bersama-sama sekian puluh kali Ramadlan, siapakah di antara kita yang menjumpai fakta di masyarakat dan ummat bahwa analisis itu benar adanya?

#Ramadlan,26 

https://www.caknun.com/2018/puasa-kematangan-sosial/ 
====================================

Tak Pandai Berpuasa

 •   •  Dibaca normal 1 menit

tetes-fitri3-tak-pandai-berpuasa-emha-ainun-nadjib-caknun-mbahnun-juni18-sinaubarengjoss
TETES,












Yang Lebih Tinggi dari Puasa

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Menghias Idul Fithri

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Kami menghias Idul Fithri
dengan lalu-lalang mudik
di seantero Negeri

Gaduh dan riuh silaturahmi
kampung halaman sanak famili
nyicil perjalanan ke diri

Terkadang terasa pergi
di saat lain terasa kembali
roji’un ilaihi, tapi juga inna lillahi

Wahai Tuhan terimalah ini, meskipun
sebatas kulit ari. Tidak mendalam
ya sekadar inilah cinta kami

https://www.caknun.com/2018/menghias-idul-fithri/ 
=================================

Puasa Kasatmata

 •   •  Dibaca normal 1 menit





Pengantin Kebusukan

 •   •  Dibaca normal 1 menit









Peradaban Pancaindera

 •   •  Dibaca normal 1 menit



Yang disebut memilih pemimpin adalah massa yang menjadi korban dusta informasi, yang menentukan dan memilih pemimpin mereka berdasarkan disinformasi-disinformasi yang mereka sangka informasi. Mereka bilang pemilihan pemimpin itu bebas dan rahasia. Padahal tidak bebas memilih, melainkan rakyat hanya dikasih satu dua pilihan di antara jutaan kemungkinan pilihan. Juga disebut rahasia, tetapi dengan mudah diketahui seseorang memilih siapa, sehingga rakyat ketakutan kalau dituduh tidak memilih siapa atau memilih siapa. Peraturan pemilihan mengharamkan tindakan tidak memilih, dan rakyat tidak berani melanggarnya, sebab mereka tidak berada di dalam sistem dan atmosfir pemilihan yang bebas dan rahasia.

https://www.caknun.com/2018/peradaban-pancaindera/ 
================================

Tentang Cinta

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Bukankah ini semua tentang cinta
Bukankah urusan kehidupan ini adalah cinta
Bukankah asal muasal penciptaan ini adalah cinta
Bukankah seluruh ruang memuat getaran cinta
Bukankah sepanjang waktu yang bergetar hanyalah cinta
Bukankah sepanjang perjalanan ini urusannya adalah cinta
Berawal di hulu cinta
Berakhir pun kelak pada hilir cinta
Engkau sendiri titip pesan melalui kekasih-Mu, dan ia sampaikan:
“Kalau memang kalian cinta kepada Allah, berjalanlah mengikuti jejakku”
Sejak awal mula penciptaan
Ia sampaikan itu kepada sesama cahaya
Kemudian kepada para Malaikat, alam, sungai, pepohonan, gunung-gunung dan semua ciptaan-Mu
Disampaikan juga kepada warna, suara, sunyi dan setiap serpih rahasia
Sampai akhirnya tiba padaku
Dan tak kujumpai apapun lainnya
Kecuali panggilan mesra cinta-Mu

https://www.caknun.com/2018/tentang-cinta/ 
================================

Kita Belum Berpuasa

 •   •  Dibaca normal 1 menit








Makhluk Manusia, 1

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Makhluk manusia ini bagaimana maunya
Berlaku tidak sebagaimana ia tercipta
Yang merah diputih-putihkan
Yang putih kemerah-merahan
Yang ikan bernafsu terbang
Yang burung berlomba renang
Yang bersyahadat tidak mencintai
Yang cinta tidak mengakui
Yang setia diam-diam cari keuntungan
Yang cari untung tidak setia
Beragama dengan memonopoli Tuhan
Memburu sorga untuk dikapling segolongan
Mandul syahadatnya karena patuh tanpa ketulusan
Mogol shalawatnya karena tidak dengan kerinduan

Idulfithri 1439-H
https://www.caknun.com/2018/makhluk-manusia-1/
==================================

Makhluk Manusia, 2

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Makhluk manusia ini persisnya mau apa
Menjalani hidup tak karuan juntrungannya
Mata memandang meleset-meleset fokusnya
Kaki melangkah membelakangi cakrawala
Berlari kalap mengejar-ngejar ruang hampa
Tangannya sibuk menumpuk-numpuk fatamorgana
Dadanya penuh sampai sesak napasnya
Oleh segala sesuatu yang sebenarnya tak ada
Sebenarnya kalian makhluk manusia ini
Sedang berduyun-duyun pergi ke mana
Sampai setegang dan seseram itu
Meraih sesuatu yang akan meninggalkannya
Gemar benar ditipudaya oleh tipudaya
Berebut memonopoli dunia
Dan saling curi untuk mensertifikasinya
Seolah-olah akan pernah benar-benar memilikinya

Idulfithri 1439-H

https://www.caknun.com/2018/makhluk-manusia-2/
======================================

Meskipun Wajahnya Sama

(Makhluk Manusia, 3)
 •   •  Dibaca normal 1 menit

Makhluk manusia luar biasa gagah perkasa
Merasa memperjuangkan kebenaran
Kemudian menggenggamnya erat-erat
Takut kehilangan, karena saking sepinya
Terlalu lama terkurung
Dalam ketidakberpunyaan akan kebenaran
Sebongkah kebenaran kecil belaka
Yang dipertahankan dan dipertengkarkan
Padahal kebenarannya yang kemarin
Bukan kebenaran itu lagi hari ini
Apalagi esok pagi
Meskipun wajahnya sama
Kata dan bunyinya pun sama
Kebenaran itu mempersyaratkan
Anggapan yang selain itu pasti kesalahan
Sehingga hasilnya adalah kebencian dan perpecahan
Di antara sesama yang bukan sekadar makhluk
Melainkan manusia
Yang mestinya menyangga kebenaran itu
Bersama-sama dan bekerja sama
Sebab di luar pantulan wajah di depan Maha Kaca Benggala
Hidup hanyalah bercermin
Di antara sesama

Idulfithri 1439-H

https://www.caknun.com/2018/meskipun-wajahnya-sama/
==================================== 

Tak Terbeli Kejayaan

(Makhluk Manusia, 4)
 •   •  Dibaca normal 1 menit







Bakteri Apa Ini

(Makhluk Manusia, 5)
 •   •  Dibaca normal 1 menit

Bakteri jenis apa ini
Yang membuat manusia hilang rasa malunya
Mengemis-ngemis kekuasaan kesana kemari
Menjilat, sujud kepada yang membotohi
Wajahnya dipasang-pasang
Di tepi-tepi jalan seantero negeri
Semua orang yang lewat dibohongi
Rakyat, alam, Tuhan, langit dan bumi
Didustai, ditopengi, dikempongi
Sampai hilang akal dan hati
Memperhinakan dirinya sendiri
Dari mana asal usul penyakit ini
Manusia putus hubungan dengan martabatnya
Dari hulunya seperti mengandung kemuliaan
Tetapi tak punya kelengkapan
Untuk memelihara kemuliaan itu
Sampai ke hilirnya
Bakteri itu seakan menghormati manusia
Tapi mengenalnya hanya sampai jumlah dan angka
Terdapat sertaan unsur di dalam selnya
Yang membuat manusia hilang rasa malunya
Manusia putus hubungan dengan martabatnya
Manusia sibuk bcde hingga wxy
Tapi hilang keberangkatan a-nya
Dan tak mungkin tiba di z-nya
Apalagi untuk menikmati
Z adalah a itu sendiri

Idulfithri 1439-H

https://www.caknun.com/2018/bakteri-apa-ini/
============================== 

Kenalan Dengan Muhammad

(Makhluk Manusia, 6)
 •   •  Dibaca normal 1 menit

Beliau wanti-wanti jangan minta kekuasaan
Kalau Allah perintahkan atau amanatkan
Kepadamu untuk urus kekuasaan
Jangan punggungi anugerah dan tanggung jawab itu
Sebab Ia Maha Bertanggung jawab atas kehendak-Nya
Ia men-support, melindungi dan melimpahkan rezeki
Karena Ia sendiri yang menghendaki
Tapi kalau kekuasaan itu kau kejar karena maumu
Tak ada sentuhan tangan Allah di urusanmu itu
Jangankan lagi campur tangan dan membantu
Apalagi melindungi dan memfasilitasimu
Nanti kamu kerepotan sendiri selama berkuasa
Untuk dapat rezeki terpaksa mencuri
Tak peduli Iblis setan kau jadikan kaki tanganmu
Asalkan mendukung kekuasaanmu dan menjaga kursimu
Kemudian sepanjang berkuasa kamu jaring kepastian
Sambil rasa cemas merundungmu dari hari ke hari
Apapun yang tampak pasti kau beli dengan harga diri
Padahal tidak ada toko dan pasar kepastian
Sudahlah. Hidupmu terlalu bertele-tele
Kasihan anak-anak dan cucu-cucumu
Mulailah hari ini berkenalan dengan Muhammad

Idulfithri 1439-H



Muhammad Muhammad Muhammad

(Makhluk Manusia, 7)
 •   •  Dibaca normal 1 menit

Andaikan Namamu adalah Gusti Pangeran Haryo
Atau John Fitzgerald Kennedy
Nama beliau adalah Muhammad Muhammad Muhammad
Nama depannya Muhammad
Nama tengahnya Muhammad
Nama akhirnya Muhammad
Bahkan tak ada nama akhirnya
Tak ada akhir pada namanya
Setiap sel tubuhnya bernama Muhammad
Aliran darahnya bernama Muhammad
Detak jantung dan getaran sarafnya
Bernama Muhammad
Setiap langkah kakinya Muhammad
Setiap huruf ucapannya Muhammad
Setiap gerak jari jemarinya Muhammad
Setiapnya Muhammad
Semuanya Muhammad
Seluruhnya Muhammad
Bagiannya Muhammad
Keutuhannya Muhammad
Kemarinnya Muhammad
Sekarang dan esoknya Muhammad
Dulunya kelaknya Muhammad
Ruangnya waktunya Muhammad
Mikronya Muhammad makronya Muhammad
Sudahlah tak perlu berpanjang-panjang
Mubadzir berputar-putar
Ketuklah pintunya, berkenalanlah dengannya

Idulfithri 1439-H

https://www.caknun.com/2018/muhammad-muhammad-muhammad/
========================================

Pemberani Kepada Allah

(Makhluk Manusia, 8)

 •   •  Dibaca normal 1 menit  
 
Siapapun yang kalah dan menang
Hanyalah hasil dari permainan tuhan-tuhanan
Amat mudah bagimu untuk berkilah
Bahwa kemauan dan perjuanganmu itu bukan nafsu
Bahkan kepada keluarga dan semua tetangga
Kau yakinkan bahwa itu adalah amanah
Bahwa kau bukannya berambisi untuk berkuasa
Melainkan Allah menakdirkan dan mengamanatimu
Sejumlah orang mungkin mempercayaimu
Kalau perilakumu tegak lurus ke langit
Kalau jam terbang akhlak dan performamu
Kompatibel dengan alam
Tidak melukai waktu dan mencerai ruang
Tapi kalau engkau hanyalah produk standar
Hasil rata-rata dari peradaban medioker sekarang ini
Sudahlah. Jangan sembrono-sembrono amat
Memperlakukan hidup yang engkau awam
Dan belum pernah secara utuh mempelajarinya
Tak ada untungnya terlalu pemberani kepada Allah
Di kertas BAP-mu di tangan Raqib ‘Atid
Tak tertera kata rakyat, nasionalisme dan demokrasi

Idulfithri 1439-H

https://www.caknun.com/2018/pemberani-kepada-allah/
========================================= 

Terasing dari Penantian Tuhan

(Makhluk Manusia, 9)

 •   •  Dibaca normal 1 menit



Idulfithri 1439-H

https://www.caknun.com/2018/terasing-dari-penantian-tuhan/
====================================== 


Tujuh Abad Lamanya

(Makhluk Manusia, 10)

 •   •  Dibaca normal 1 menit

Terbanglah tinggi
Ambil jarak kekudusan
Agar kau tatap bumi
Dengan pandangan sejati

Bumi tak pernah beristirahat
Tapi penghuninya terlalu banyak tidur
Tak seperseribu detik pun bumi pernah tak beredar
Manusianya merasa bertempat tinggal














Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) melakukan dekonstruksi pemahaman nilai, pola komunikasi, metoda perhubungan kultural, pendidikan cara berpikir, serta pengupayaan solusi masalah masyarakat.




Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) menelusuri alam(default)nya manusia dan kehidupan, mengijtihadi (mengkhalifahi)(mengkreatifi)(custom, carangan) budidaya sosial (dari ulat-kepompong-kupu hingga politik dan peradaban) agar memasuki masa depan yang segelombang dengan yang dirancang dan diwujudkan oleh Maha Pengqadla dan Pengqadar.

LANJUTKAN  MEMBACA BERSAMBUNG KE BULAN JULY  2018 

Posting & share by Yaddie Jossmart
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar